Djawanews.com - Supermarket Countdown di New Lynn, Auckland, Selandia Baru dilanda kepanikan luar biasa. Seorang pria masuk ke dalam supermarket dan menyerang para pengunjung dengan pisau secara membabi buta. Enam orang dikabarkan luka.
Para korban itu langsung dilarikan ke rumah sakit di sebelah utara Selandia Baru. Sedangkan pria itu meninggal akibat ditembak polisi.
Sang pelaku adalah seorang pria berkewarganegaraan Sri Lanka yang masih berusia 32 tahun. Dia diberi inisial oleh pemerintah dengan 'S'. Dilabeli sebagai salah satu ekstremis paling berbahaya di negara itu dan diawasi terus selama 24 jam sejak 2016. Dia baru tiba di Selandia Baru di 2011.
Proses pengepungan pelaku teror ini terbilang sangat singkat, cuma 60 detik. Mengapa bisa begitu? Karena pria itu dianggap memiliki potensi berbahaya, sebuah tim pengintai dan kelompok taktik khusus terus memantau pria itu setiap saat. Dan ketika dia melakukan aksi teror, petugas berpakaian preman langsung melumpuhkannya.
"Apa yang terjadi hari ini adalah tercela, penuh kebencian dan salah," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern seperti dikutip dari CNN, Jumat 3 September.
"Itu dilakukan oleh individu, bukan keyakinan atau agama. Dia dicengkeram oleh ideologi kekerasan dan terinspirasi ISIS yang tidak didukung di sini," lanjut PM Ardern.
"Tidak banyak orang yang termasuk dalam kategori ini. Dia diketahui oleh badan keamanan nasional kami, menjadi perhatian dan diawasi terus-menerus. Sangat sedikit orang yang termasuk dalam kategori ini," kata Ardern.