Djawanews.com – Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) menyebut orang-orang yang tidak paham agama hukumnya haram masuk ke dunia politik.
Video yang kemudian viral itu diunggah pertama kali oleh pengguna Twitter Abahpurwa1, seperti dilihat pada Selasa 24 Mei 2022.
“HRS,” cuit netizen yang mengunggah video Habib Rizieq Shihab singgung soal orang-orang yang tak boleh masuk dunia politik itu.
Terlihat dalam video, awalnya Rizieq Shihab menyinggung soal anggapan yang menilai ulama dan kyai tak boleh terjun ke dunia politik.
“Kalau ulama gak boleh main politik, kyai gak boleh main politik, ulama dan kyai gak boleh terjun ke politik, terus yang boleh siapa? Bangsat, koruptor, bajingan, penjahat? Mereka yang boleh masuk politik?,” tanya Habib Rizieq.
Menurutnya, justru para bajingan, koruptor dan penjahat itulah yang akan merusak tatanan kenegaraan di Indonesia.
“Justru mereka yang merusak daripada tatanan kenegaraan kita. Betul? Takbir!,” teriaknya.
Ia lantas menilai, orang-orang yang semestinya dilarang masuk ke dunia politik bukanlah ulama atau kyai melainkan mereka para koruptor tersebut.
“Justru yang mesti dilarang masuk ke dunia politik adalah para koruptor, para bajingan, para penjahat sodara,” tegasnya.
Selain para koruptor, Rizieq Shihab juga menyebut orang-orang yang tidak paham agama dan tak tahu Islam juga haram terjun ke dunia politik.
“Orang-orang yang tidak mengerti agama, orang yang tidak tahu Islam, haram mereka terjun ke dalam politik saudara,” ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Rizieq, yang tidak mengerti politik dan beriman kepada Allah SWT juga haram masuk ke politik.
“Mereka tidak ngerti politik, mereka yang tidak beriman dan bertakwa kepada Allah haram terjun ke dunia politik,” tuturnya.
Adapun jika orang-orang yang tidak paham agama itu masuk ke dunia politik, kata Habib Rizieq, maka mereka akan menghancurkan syariat Islam dan merusak negara sehingga rakyat nantinya akan dirugikan.
“Kenapa? Karena mereka akan merusak syariat, merusak negara, merusak bangsa dan akan merugikan rakyat secara keseluruhan,” ujarnya.