Djawanews.com – Aksi demo 11 April yang dilakukan mahasiswa dihebohkan oleh pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando. Dosen Universitas Indonesia itu dikeroyok hingga babak belur bahkan nyaris ditelanjangi sebelum akhirnya berhasil diselamatkan petugas kepolisian ke gedung DPR.
Terkait kasus pengeroyokan tersebut, Polda Metro Jaya diketahui telah menciduk beberapa kelompok yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan.
Dikutip dari Suara, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, pihaknya telah menangkap beberapa kelompok yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Tidak hanya terduga pelaku pengeroyokan, seorang emak-emak juga menjadi public enemy di sejumlah media sosial usai disebut sebagai provokator sebelum aksi pemukulan disertai pengeroyokan terhadap Ade Armando terjadi.
"Sekalian emak-emak ini angkut bapak-bapak," tulis unggahan akun Instagram @h3ll_4ng3ls_reborn, Selasa 12 April.
Unggahan ini sontak dibanjiri beragam komentar dari netizen. sedikit yang menyebut emak-emak itu sebagai buronan internasional mirip dengan si IM Kamaluddin yang lagi viral itu. Dan mereka pun memprediksi jika si emak-emak tadi tinggal diciduk polisi.
"Kandangin biar lebaran di dalam penjara," tulis netizen.
"Buntut2nya mewek sambil siapin materai," kata netizen.
"Tangkap saja pembuat rusuh di bulan puasa," kata netizen.
"Ini buronan internasional seperti IM Kamaluddin," canda netizen.
“Harus ada tindakan tegas, kasi hukuman setimpal. Provokator pemukulan," kata netizen.
Sementara tambah Fadil Imran, pihaknya memastikan juga akan mendalami siapa saja yang melakukan provokasi, termasuk emak-emak yang memprovokasi massa untuk menganiaya Ade Armando.
Karena dari teriakan itu mengakibatkan penganiayaan hingga membuat Ade Armando terkapar dan berdarah-darah.
"Kami pelajari ada orang yang menggerakkan, ada yang memprovokasi," tegas jenderal polisi bintang dua tersebut.