Djawanews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai upaya mencegah hujan lebat yang berpotensi menyebabkan banjir di ibu kota. Hingga hari keenam operasi, tercatat 12 ton garam (NaCl) telah disemai di langit Jakarta dan sekitarnya.
Michael Sitanggang, Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI sekaligus juru bicara OMC Jakarta 2025, menjelaskan bahwa operasi ini telah melakukan 15 kali sorti penyemaian garam dengan total waktu terbang mencapai 31 jam 30 menit.
"Tercatat sebanyak 15 kali sorti penyemaian garam sudah dilakukan," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu 16 Maret.
Adapun untuk Minggu ini, lanjut dia, dilakukan tiga sorti penyemaian 2,4 ton bahan semai higroskopis (menyerap molekul air) dengan total durasi penerbangan mencapai 5 jam 40 menit.
Lokasi penyemaian meliputi area Kabupaten Pandeglang dan Serang untuk sorti pertama.
Lalu, wilayah Barat Daya Pandeglang, Banten, Lebak, dan Perairan Selat Sunda untuk sorti kedua. Serta, area Barat Daya Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Perairan Selat Sunda untuk sorti ketiga.
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca demi memastikan kota Jakarta terhindar dari bencana hidrometeorologi selama pelaksanaan OMC,” ujar Michael.
OMC hari keenam terhitung sejak 11 Maret lalu, dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten mengalami hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga lebat.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo menjelaskan berdasarkan prediksi presipitasi (curah hujan) tiga jam, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprediksi merata di seluruh wilayah.
“Prakiraan cuaca tiga jam menunjukkan intensitas ringan hingga sedang, sehingga pertumbuhan awan di wilayah Barat Jawa menjadi target pelaksanaan operasi hari ini. Potensi pembentukan awan hujan di wilayah Jawa bagian Barat pada 17-18 Maret 2025," kata dia. (Ant)