Djawanews.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mencegah potensi hujan ekstrem yang diprediksi terjadi hari ini, Selasa, 11 Maret.
Operasi ini menggunakan pesawat Casa 212 milik TNI Angkatan Udara untuk menebar garam (NaCl) di sekitar wilayah utara Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
"Operasi modifikasi cuaca dilakukan mulai 06.30 WIB. Rencana penyemaian dilakukan dengan tiga sortie menggunakan pesawat Casa 212 milik TNI Angkatan Udara," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan kepada wartawan, Selasa, 11 Maret.
"Penyemaian dilakukan dengan ketinggian antara 8.000 hingga 10.000 feet," imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem di Jakarta hingga tanggal 11 Maret 2025.
Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor atmosfer, seperti sirkulasi siklonik dan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang turut memperkuat pertumbuhan awan hujan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan masih terdapat potensi hujan pada periode akhir bulan Maret 2025 menjelang Idulfitri. Pemerintah menyiapkan operasi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
"Tadi saya sampaikan, jadi 10 hari terakhir Maret itu masih ada hujan. Bisa hujan lebat juga, tapi durasinya singkat, melemah dibandingkan saat ini," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Rabu, 5 Maret.
Dia menyebut terdapat potensi cuaca ekstrem dengan durasi singkat yang akan diantisipasi dengan modifikasi cuaca jelang periode libur Idulfitri.
Sementara itu, BPBD mengimbau masyarakat Jakarta untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem. Warga juga bisa memantau informasi banjir terkini melalui situs https:// pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.