Djawanews.com – Harga beras medium di Kabupaten Lebak, Banten, melonjak naik yang membuat sejumlah masyarakat khawatir tidak mampu membelinya. Menurut Ma Uni (60), seorang warga Sentral Kelurahan Rangkasbitung Barat, harga beras tersebut naik drastis dari Rp8.500 per kilogram tujuh bulan lalu menjadi Rp14.500 per kilogram hari ini.
"Hari ini harga beras medium dengan kualitas sedang menembus Rp14.500/kilogram dari sebelumnya tujuh bulan lalu Rp8.500/kg," kata Ma Uni, dikutip dari Antara, Rabu, 20 Februari.
Ma Uni mengatakan pasokan beras di pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak tersedia, namun harganya melonjak naik. Situasi ini menimbulkan beban tersendiri bagi warga dengan penghasilan pas-pasan.
Ma Uni mencontohkan pasangan suami istri pengamen keliling yang merupakan pelanggan tetapnya, yang kini kesulitan membeli beras karena harga yang tidak terjangkau.
"Kami terkadang merasa kasihan dan memberikan bantuan beras pada mereka, termasuk keluarga yang suaminya stroke," katanya.
Menurut dia, dirinya sehari-hari berjualan kue dengan keliling menggunakan sepeda ontel dan bisa meraup keuntungan bersih Rp70 ribu-Rp100 ribu per hari.
Keuntungan sebesar itu, kata dia, hanya cukup makan keluarga dan sisanya ditabung untuk membayar rumah kontrakan.
Apalagi, dirinya hingga kini belum pernah menerima bantuan beras yang digulirkan pemerintah, meski sudah menyerahkan kartu keluarga ke kantor kelurahan setempat.
Padahal, dirinya masuk kategori layak untuk menerima bantuan beras dan BPJS gratis, karena penghasilannya pas-pasan itu.
"Kami berharap yang penting harga beras kembali normal dan stabil, seperti dulu Rp8.500/kilogram, sehingga tidak membebani keluarga pendapatan ekonomi pas-pasan," kata Ma Uni.
Begitu juga Entin (55) seorang ibu rumah tangga warga Pasir Kongsen Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa terpukul hampir setiap pekan harga beras terjadi kenaikan.
Dan, sepekan sebelumnya beras medium kualitas sedang Rp13.300/kilogram, namun kini menjadi Rp14.500/kilogram.
"Kami sangat khawatir tidak mampu membeli beras jika terus melonjak naik dan pemerintah tidak mampu mengendalikannya," kata Entin.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Yani mengatakan saat ini pemerintah daerah setempat belum menggelar operasi pasar murah, karena beras di pasaran cenderung naik.
Untuk beras medium KW 1 di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak dijual Rp15.500/kilogram dari sebelumnya Rp15.000/kilogram, beras medium KW 2 dijual Rp14.500/kilogram dari sebelumnya Rp14.000/kilogram dan beras medium KW 3 dijual Rp13.400 dari sebelumnya Rp13.000/kilogram.
"Kami merencanakan lima komoditas untuk menggelar operasi pasar murah, namun belum terealisasi. Sebab, anggaran subsidi dari pemerintah daerah relatif kecil, terlebih harga beras melonjak. Kami sekarang kembali mengajukan tambahan anggaran subsidi untuk operasi pasar murah," kata Yani.