Djawanews.com – Kelompok militan Palestina Hamas kembali membebaskan dua wanita lanjut usia Israel pada Senin malam, 23 Oktober. Sebelumnya pada Jumat (20/10), Hamas membebaskan ibu dan anak perempuan Israel-Amerika.
Dua sandera yang dibebaskan itu termasuk bagian dari 222 sandera yang dikatakan Israel ditahan Hamas di Gaza. Langkah itu dikatakan membuat Amerika Serikat menyarankan Israel untuk menunda serangan darat terhadap Jalur Gaza.
"Kami memutuskan untuk melepaskan mereka atas dasar kemanusiaan dan kesehatan," ujar juru bicara Hamas Abu Ubaida di Telegram, melansir Reuters 24 Oktober.
Kantor Perdana Menteri Israel mengonfirmasi pembebasan tersebut, menyebut mereka yang dibebaskan yakni Nurit Cooper (79) dan Yocheved Lifshitz (85). Keduanya diculik dari Kibbutz Nir Oz, dekat perbatasan Gaza, bersama suami mereka, yang masih ditahan oleh Hamas.
Ini menjadi sandera ketiga dan keempat yang dibebaskan Hamas, setelah pekan lalu mereka membebaskan Judith Raanan dan putrinya Natalie yang merupakan warga Amerika Serikat.
"Kita harus membebaskan para sandera itu dan kemudian kita bisa berunding," kata Presiden AS Joe Biden saat ditanya mengenai kemungkinan gencatan senjata di Gaza.
Terpisah, juru bicara kantor Perdana Menteri Israel memuji upaya oleh yang berujung pembebasan dua warganya, menyebut perang IDF, Mesir dan palang merah.
"IDF dan pasukan keamanan telah bekerja keras dalam beberapa hari terakhir di semua jalur untuk mewujudkan pembebasan mereka dan mengatasi banyak kesulitan yang ditimbulkan oleh Hamas," kata juru bicara kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN.
Keduanya tiba di Mesir dalam kondisi stabil, menurut outlet berita negara itu, sebelum dibawa ke pusat medis di Israel, di mana pihak keluarga telah menunggu, sebut kantor PM Netanyahu.
"Kami berterima kasih kepada Mesir atas bantuannya, dan Palang Merah atas peran penting mereka sebagai penyelamat hidup," bunyi pernyataan itu.
“Pemerintah Israel, IDF dan seluruh lembaga keamanan akan terus beroperasi dengan kemampuan dan upaya terbaik mereka untuk menemukan semua orang hilang dan memulangkan semua korban penculikan," kata kantor Perdana Menteri.