Djawanews.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis mananggpi ucapan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang merendahkan tukang es saat ceramah di Magelang. Dia mengingatkan untuk menjaga lisan ketika berbicara di depan publik, apalagi bagi para penceramah atau pejabat publik.
"Penting untuk kita semua menjaga lisan, apalagi sebagai pejabat publik tentunya lebih menjadi perhatian masyarakat," ujar Cholil Nafis saat dihubungi Antara, Rabu 4 Desember.
Pernyataan tersebut menanggapi ucapan merendahkan dari Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman yang baru-baru ini viral di media sosial.
Sebelumnya, pernyataan Gus Miftah yang menghina tukang es teh dengan sebutan "goblok" viral di media sosial. Pernyataan tersebut dinilai menyinggung sensitivitas publik dan mendapat berbagai reaksi dari masyarakat.
Peristiwa itu terjadi dalam acara tabligh akbar di Magelang pada 20 November lalu. Sehari setelah viral dan mendapat teguran sana-sini, Miftah pun meminta maaf atas ucapannya.
Cholil Nafis mengatakan bahwa permintaan maaf tersebut merupakan langkah yang baik, tetapi peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga bagi Miftah dan masyarakat umum, terutama bagi pejabat publik.
"Dia sudah minta maaf, baiknya jadi pelajaran bagi dia dan kita semua untuk menjaga lisan," kata dia.
Cholil Nafis menekankan pentingnya kesadaran dalam memilih kata-kata saat menyampaikan materi, baik dalam situasi formal maupun santai.
"Materi yang disampaikan harus sesuai kondisi masyarakat yang hadir, menyelesaikan masalah bukan nambah masalah," kata dia.