Djawanews - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menangkap juga sentimen negatif 'Mudik dilarang, WN asing boleh masuk' yang berkembang di masyarakat. Ganjar memberi saran kepada pemerintah, sebaiknya untuk menghentikan dulu sementara transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus Covid-19 tinggi.
"Akan tidak enak rasanya memang kemarin diskursus yang muncul di publik, ‘ini orang India yang masuk ke Jawa Tengah Pak’. Nggak ada orang Indianya, ini orang Filipina, bahwa mereka dari India, betul. Dan kita lakukan treatment kepada mereka. Ini diskursusnya menjadi nggak enak, seolah-olah mudiknya dilarang tapi orang asing boleh masuk," papar Ganjar kepada Menko Perekonomian, Airlangga Hartato.
Ganjar sedang mengikuti Rapat Koordinasi di rumah dinasnya. Rapat itu dipimpin Menko Perekonomian secara virtual, Sabtu (8/5/2021).
Sebelumnya, 13 warga negara Filipina yang ada berlabuh membongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Intan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, positif Covid-19. Kapal itu bermuatan gula rafinasi yang bertolak dari India pada 14 April 2021. Kapal tiba di Cilacap, 25 April 2021 pukul 16.00 WIB.
Ganjar meminta kepada Menko Airlangga agar mau menghentikan sementara dulu transaksi datang yang berasal dari negara-negara dengan penyebaran tinggi. Saran itu disampaikan Ganjar, bukan tanpa alasan. Sebab dia melihat saat ini muncul pemikiran di masyarakat, pemerintah melarang warganya untuk bepergian maupun mudik, namun orang asing masih leluasa untuk masuk.
"Izin Pak Menko, untuk negara-negara yang akan kirimkan barang ke Indonesia dan negara itu adalah negara yang cukup berbahaya menurut para epidemiolog, saran saya Pak, untuk transaksi dagangnya dihentikan dulu," kata Ganjar.
"Ini penting karena di bawah akhirnya itu menjadi komunikasi yang seolah-olah kita melarang bangsa sendiri, tapi mempersilakan orang lain,” tandasnya.