Djawanews.com – Ormas pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) menanggapi wacana yang menyebut Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi ketua umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto. MKGR menegaskan Golkar memiliki aturan main yang harus diikuti untuk menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Terkait dengan kemungkinan-kemungkinan Gibran atau siapa dan lain-lain, di Golkar kami punya aturan main, kami punya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART)," ujar Ketua Umum MKGR Adies Kadir di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu 17 Maret.
Dia menegaskan AD/ART Partai Golkar belum berubah sama sekali terkait syarat mengajukan diri sebagai calon ketua umum.
Salah satunya yaitu pernah menjadi pengurus Partai Golkar, paling lama lima tahun.
"Sampai saat ini, AD/ART itu, kalau tidak salah menyampaikan bahwa seseorang yang ingin mencalonkann diri menjadi ketua umum itu minimal harus lima tahun di dalam kepemimpinan Partai Golkar," kata Adies.
Dia menambahkan, syarat pernah menjadi pengurus Partai Golkar selama minimal lima tahun itu tak terbatas untuk DPP saja. Siapapun boleh mencalonkan diri meskipun hanya sebagai pengurus di tingkat provinsi.
"Jadi, mau dia DPP, mau dia di Provinsi mau dia di mana, selama dia pernah jadi pengurus, yang masalah kan kalau belum pernah jadi pengurus," kata Adies.
Berpegang pada AD/ART Partai Golkar, MKGR menegaskan tetap tegak pada aturan yang berlaku. Oleh karenanya, Adies tak berani berandai-andai soal Gibran yang digadang sebagai calon ketua umum partainya.
"Kita tidak berandai-andai, apakah ini akan diubah atau tidak. Tetapi sampai saat ini, kita harus ikut kepada aturan. Itu buku sakralnya Partai Golkar, jadi kita sampai saat ini, kita MKGR, masih mengacu kepada AD/ART," tegas wakil ketua Komisi III DPR RI itu.
Adapun MKGR kembali mendorong Airlangga Hartarto sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu banyak diapresiasi atas kepemimpinannya di partai berlambang pohon beringin.
MKGR menilai, Airlangga tak hanya terbukti menambah perolehan suara dan kursi Partai Golkar saja. Tetapi juga berperan besar dalam kemenangan pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sebelumnya, Partai Golkar direncanakan akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada tahun 2024 ini untuk memilih ketua umum partai periode 2024-2029.
Ada empat nama yang masum bursa caketum partai Golkar yaitu Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Bahlil Lahadalia.