Djawanews.com – Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya buka suara soal kemungkinan perang dunia 3 yang berasal dari konflik antara negaranya dan Ukraina yang menyeret Amerika Serikat (AS) dan NATO. Sejumlah pihak dan pengamat politik dunia sendiri sudah mengeluarkan pernyataan bahwa konflik tersebut bisa menjadi perang dunia ke-3.
Ia menuding Barat mengabaikan keamanan Rusia. Ini terkait penolakan AS untuk memenuhi tuntutan Moskow atas Ukraina dan NATO, soal menolak Kiev menjadi bagian pakta pertahanan itu. “Sudah jelas sekarang ... bahwa kekhawatiran mendasar Rusia diabaikan,” kata Putin pada konferensi pers Selasa, 1 Februari.
Ia mengatakan AS ingin “menahan Rusia”. Menjadikan Ukraina sebagai anggota NATO akan merusak “keamanan Rusia”. “Tampaknya bagi saya, Amerika Serikat tidak begitu peduli dengan keamanan Ukraina. Tugas utamanya adalah menahan perkembangan Rusia,” katanya.
“Ukraina sendiri hanyalah alat untuk mencapai tujuan ini. Ini dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, menarik kita ke dalam semacam konflik bersenjata. Dan untuk memaksa, sekutu mereka di Eropa, memaksakan tindakan keras. Sanksi terhadap kami (Rusia) yang dibicarakan AS,” ujar Putin.
Ini merupakan pertama kalinya Putin berkomentar secara terbuka soal krisis geopolitik yang menjadi perhatian dunia beberapa pekan ini dan kemungkinan adanya perang dunia 3, sejak 23 Desember. Meskipun ada pertemuan diplomatik dan panggilan telepon antara pejabat Rusia dan Barat, Putin belum pernah mengomentari langsung soal ini.
Perang Dunia 3 Masih Gonjang-ganjing, Rusia Tetap Perketat Penjagaan Ukraina
Sementara itu, lebih dari 100.000 tentara Rusia tetap ditempatkan di berbagai titik di sepanjang perbatasan Rusia dengan Ukraina. Ini masih menimbulkan kekhawatiran bahwa Putin dapat memberikan lampu hijau kepada pasukannya untuk menyerang Ukraina.
Rusia telah membantah merencanakan invasi. Tetapi kata-kata Rusia kurang dipercaya Barat akibat pencaplokan wilayah Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan dukungan pada separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Analis politik percaya bahwa Rusia ingin mempertahankan lingkup pengaruhnya dan kekuasaan atas negara-negara bekas Uni Soviet. Ini untuk menghentikan kedekatan Ukraina dengan Barat. Sementara itu, sejumlah negara NATO meminta Rusia menarik mundur pasukan. Beberapa, seperti Inggris juga telah mengirimkan tentara ke Ukraina.
Ukraina sendiri kemarin berencana untuk menambah 100.000 personel ke angkatan bersenjata selama tiga tahun dan mengakhiri wajib militer. Militer Ukraina telah berubah dengan dukungan Barat selama delapan tahun terakhir, dari mengandalkan pejuang sukarela ke tentara berkekuatan penuh. Jadi apakah perang dunia 3 bakal benar-benar terjadi? Atau hanya sebatas isu yang disebarkan demi kepentingan politik?
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.