Garis imajiner atau disebut dengan sumbu filosofis Jogja yang mempunyai arti. Di Jogja mempunyai sumbu filosofis diantaranya Tugu, Keraton, dan juga Panggung Krapyak yang semuanya dihubungkan berupa jalan secara nyata. Pada kesempatan kali ini membahas mengenai rahasia ajaran di balik garis imajiner Jogja. Penasaran? Ikuti pembahasannya berikut ini.
Mengenal Arti Rahasia Ajaran di Balik Garis Imajiner Jogja
Perlu diketahui bahwa sumbu filosofis tersebut melambangkan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, sesama manusia, serta hubungan antara manusia dengan alam.
Berdasarkan yang dilansir dari halaman etd.repository.ugm.ac.id mulai dari Panggung Krapyak ke arah utara sampai Kraton melambangkan ketika manusia lahir sejak bayi, kemudian beranjak dewasa, sampai berumah tangga dan mempunyai anak.
Untuk arah Tugu ke Kraton memiliki arti perjalanan manusia kembali ke hadapan Sang Pencipta. Sementara untuk Tugu Golong Gilig serta Panggung Kerapyak mempunyai makna kesuburan dengan simbolnya Lingga dan Yoni.
Semua titik tersebut berfokus pada Keraton Yogyakarta yang menjadi pusatnya. Selain itu ada juga Gunung Merapi yang berada di utara dan Pantai Parangtritis yang berada di selatan menjadi ujung dari garis imajiner dengan posisi Keraton Yogyakarta sebagai pusat diantara keduanya.
Dulunya Sri Sultan Hamengku Buwono ke 1 telah merencanakan dan memikirkan konsep mengenai penataan kota Jogja. Gunung Merapi yang berada di utara sebagai pasak penyeimbang Pulau Jawa yang konon zaman dahulu Pulau ini tidak seimbang layaknya sekarang ini.
Konon dulunya Pulau Jawa lebih miring ke arah barat, sebab di sebelah barat terdapat banyak gunung. Sedangkan pada bagian timur dan bagian tengah tidak memiliki banyak gunung. Bagi warga Yogyakarta menjadi suatu kewajiban untuk mengetahui nilai dari filosofi ini. Semua makna yang tersirat memiliki masing-masing arti dalam kehidupan manusia.
Yang terpenting dalam menjalani kehidupan, manusia harus ingat bahwa dirinya hidup di dunia tidak sendirian melainkan memiliki hubungan dengan Sang Pencipta, alam, dan sesama manusia.
Itulah tadi pembahasan mengenai rahasia ajaran di balik garis imajiner Jogja yang memiliki arti masing-masing.