Djawanews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya buka suara dan mengungkapkan alasan sebenarnya, kenapa Desa Wadas yang dipilih sebagai lahan untuk penambangan andesit proyek pembangunan Bendungan Bener. Jarak Desa Wadas dengan Bendungan Bener sekitar 10 kilometer. Menurut Ganjar, sebenarnya ada daerah lain di sekitar Bendungan Bener yang berpotensi sebagai galian tambang batuan andesit.
Namun menurut itung-itungan dari para ahli geologi, hanya Desa Wadas yang batuannya cocok untuk dijadikan sebagai material pembangunan Bendungan Bener. Selain itu, jika mencari tambang andesit di daerah lain, maka pemerintah harus merogoh kocek lebih dalam karena harganya yang mahal.
“Jadi ada nggak potensi (tambang andesit) di tempat lain? Ada, tapi kalau kemudian mereka yang teknis-teknis itu bisa menjelaskan secara geologis batuan itu. Maka pernah terjadi di sana, itu ada 1 area dan kita kalau ke sana harus beli dan jaraknya jauh, depositnya kurang yang terdekat, memungkinkan dari seluruh perhitungan teknis, itu kemudian ditentukan itu Wadas,” ujar Ganjar Pranowo saat pertemuan dan diskusi virtual dengan Forum Pemred pada Kamis, 17 Februari malam.
Ganjar Pranowo Masih Ingin Upayakan Diskusi dan Penyuluhan Pada Warga Desa Wadas yang Tak Setuju
Lebih lanjut, Ganjar berharap para insinyur yang menetapkan Wadas sebagai lahan penambangan andesit buat proyek Bendungan Bener menjelaskan ke warga kenapa lahannya dijadikan proyek tambang andesit. Tujuannya, agar warga paham dan mengerti.
Ganjar Pranowo berharap ada diskusi yang mendalam dengan para warga yang belum setuju atas proyek penambangan andesit dan Bendungan Bener. “Ini yang bikin saya kepengen banget warga-warga yang belum setuju, para pendamping yang belum setuju, bisa mendengarkan secara teknis penjelasannya. Kenapa kemudian itu dipilih para insinyur sudah melalui pertimbangan macam-macam, lebih komprehensif. Paling efisien, eligible, paling memungkinkan,” jelasnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.