Djawanews - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un adalah orang yang tak bisa menolerir kesalahan. Kalau di negara lain pejabat 'cuma' dicopot. Tapi di Korea Utara, status kehidupan di dunia yang dicopot.
Dilansir dari Era.id yang mengutip Mirror, Kim Jong-un kabarnya sudah mengeksekusi mati seorang pejabat di kementerian pendidikannya. Kabarnya orang itu adalah Ia adalah Ketua Komisi Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PPJJ).
Si orang itu menilai konsep pendidikan jarak jauh melalui online tak bagus diterapkan di Korut. Bukan hanya itu, orang tersebut juga rutin melempar kritik kepada pemerintah. Sebuah aksi yang sangat tabu bagi Korut.
Sang menteri pendidikan, yang identitasnya tidak disebutkan, dihukum mati menyusul investigasi Departemen Organisasi dan Pembinaan (OGD) Korea Utara.
Hasil laporan terhadap Menteri Pendidikan Korea Utara itu berhasil didapatkan oleh media Daily NRK.
Di dalamnya disebut bahwa selama ini terlalu sedikit upaya yang dilakukan oleh kementerian dalam "menjalankan Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh", seperti dilaporkan Daily NRK.
"Pihak OGD melakukan investigasi karena komisi tersebut gagal menciptakan kemajuan, dan karena beberapa staf telah mengritik kebijakan pemerintah."
Kritik oleh anggota departemen tersebut dilakukan "di setiap sesi rapat", tuduh laporan tersebut. Sementara, beberapa orang lainnya disebutkan mempertanyakan sedikitnya sumber daya yang disediakan oleh pemerintahan pusat Korea Utara.
Menyusul kematian sang menteri, komisi baru tersebut telah dirombak atas arahan Ri Guk Chol, presiden dari Universitas Kim Il Sung, sebut pemberitaan media lokal. Salah satu tindakan yang bakal dilakukan adalah "berencana menggelar video call secara lebih rutin".