Telah ditemukan beberapa spesies baru di Celukan Bawang, Buleleng, Bali.
Ditemukannya beberapa spesies baru di Celukan Bawang, membuktikan jika di wilayah perairan tersebut merupakan tempat yang disukai oleh tumbuhnya terumbu karang.
Temuan tersebut didasari oleh penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Bumi Hijau Indah (YBHI) yang fokus pada kondisi biofisik di wilayah pesisir Pulau Bali sejak 2015. Hal tersebut menunjukkan jika wilayah perairan di Celukan Bawang memiliki habitat pertumbuhan yang bagus.
Metode Penemuan Spesies Baru di Celukan Bawang
Sebagaimana yang ditulis Tribun, terumbu karang di peraian Celukan Bawang yang diteliti berada pada kedalaman 3 dan 10 meter menggunakan metode Reef Health—Point Intercept Transect. Metode tersebut memungkinkan untuk melakukan pemantauan kondisi substrat dasar perairan.
Masih dari sumber yang sama, penelitian YBHI juga menemukan tutupan karang hidup pada stasiun Celukan Bawang I (49,3 % dengan kategori sedang) dan Stasiun Celukan Bawang II (60,8 % dengan kategori baik).
YBHI dibentuk untuk keperluan rehabilitasi, riset dan budidaya terumbu karang berlokasi di sebelah pembangkit listrik di Celukan Bawang, Buleleng, Bali. PT General Energy Bali selaku pengelola pembangkit listrik juga mendukung upaya YBHI dalam melakukan konservasi terumbu karang.
Terdapat delapan spesies terumbu karang yang ditemukan di sekitaran perairan pembangkit listrik Celukan Bawang, yang beberapa di antaranya belum teridentifikasi dalam buku.
Dodik Prasetia selaku ketua YBHI menyatakan jika usia terumbu karang berkisar antara 4—5 tahun. Tumbuhnya terumbu karang di perairan tersebut menururtnya dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Secara ilmiah terumbu karang dapat hidup dan membutuhkan adaptasi terhadap segala perubahan alam. Suhu perairan laut yang stabil adalah faktor yang menyebabkan pertumbuhan terumbu karang menjadi lebih baik.
Kenaikan suhu dari arus laut akibat pembuangan pembangkit listrik, yang hanya berdampak pada permukaan air laut tidak berdampak pada suhu di bawahnya. Hal tersebut membuat suhu di dalam air laut menjadi hangat secara konstan.
Uephyllia Baliensis merupakan salah satu spesies karang yang hanya terdapat di Bali yang ditemukan di Celukan Bawang. Spesies tersebut sebelumnya juga ditemukan di kawasan pantai Candidasa, Karangasem.
Hamparan spesies baru di Celukan Bawang, dapat dijumpai di wilayah kurang lebih 300—500 meter dari garis pantai.