Djawanews.com – Komunitas Yourspace dan Program School Mental Helath menggelar acara bedah film karya film maker lokal mahasiswa Jogja guna membahas tentang kesehataan mental, kemarin (9/7) di Kolektif Collaboration space Jl. Watugede No.58, Wonorejo, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogja
Dalam acara bedah film yang bertajuk “Kenal Warna" merupakan bentuk apresiasi karya-karya para film maker sekaligus menjadi ruang jejaring silaturahim yang diharapkan bisa menciptakan banyak berbagai kolaborasi yang hebat.
Tak hanya itu saja, dalam acara tersebut juga diadakan Focus Grup Discusion (FGD) untuk kalangan akademisi, Dinas kesehatan, Dinas Pendidikan, Asosiasi Psikolog Sekolah dan Psikolog.
Project manager acara Fetu Pratama menjelaskan acara ini diadakan dengan alasan film memang sudah melekat pada komunitas Yourspace. Menurutnya, film memiliki keintiman tersendiri bagi mereka. Dan beberapa orang di Yourspace juga aktif di komunitas dan bahkan ada yang sudah terjun langsung ke dunia perfilman.
"Di sini, Yourspace melihat adanya potensi besar pada film lokal. Film lokal mempunyai trik tersendiri untuk menyampaikan ide dan pemikiran yang dirasa. Dan itu perlu diperkenalkan ke masyarakat luas, bukan hanya di lingkup sineas saja," jelasnya.
Menurut Fetu, kesehatan mental menjadi topik yang tidak pernah selesai untuk di bicarakan. Terlebih lagi ketika mengamati banyak kejadian yang tersebar di media sosial.
"Ada banyak hal yang perlu terus digali dan dicari penyelesaiannya," tegasnya.
Salah satu campaign leader program School Based Mental Health Ahmad Wasil Mustofa mengatakan sudah berbagai cara dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan remaja. Terutama di kalangan pelajar mulai bedah film hingga FGD yang mempertemukan berbagai pihak mulai instansi pemerintah, akademisi hingga psikolog.
"Acara ini merupakan salah satu bagian dari kampanye tentang kesehatan mental. Dengan adanya bedah film ini diharap agar masyarakat dapat lebih peduli dengan kesehatan mental, khususnya bagi remaja," katanya
Ditambah lagi Ahmad juga mengatakan acara itu juga untuk mengingatkan kepada orang-orang supaya kita harus saling terhubung untuk menyebarkan kepedulian tentang kesehatan mental. Selain itu, acara itu juga menghadirkan psikolog. Hal ini bertujuan agar ada ahli yang berbicara mengenai sisi psikologis dari film yang dibedah.
"Sebab permasalahan kesehatan jiwa atau mental di sekolah telah menjadi permasalahan yang sangat mendesak untuk diberikan perhatian," ujarnya.
Ahmad juga berharap ke depan melalui acara bedah film dan pertemuan (FGD) yang akan dilakukan antar pihak yang diselenggarakan oleh pihak komunitas beserta pihak pemerintah yang hadir. Hal itu dapat mempererat kolaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan mental masyarakat, terutama di sekolah.
"Saya berharap, bagaimana semua pihak mampu berintegrasi dan memberikan perhatian terhadap kesehatan mental remaja," harapnya.