Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Fenomena Krisis Iklim serta Kaitannya dengan Childfree

Fenomena Krisis Iklim serta Kaitannya dengan Childfree

Usman Mahendra
Usman Mahendra 29 Agustus 2021 at 12:29pm

Dilansir dari blog.netray.id: Krisis iklim adalah sebuah krisis yang dialami oleh seluruh manusia di bumi yang disebakan oleh perubahan iklim. Perubahan iklim terjadi karena adanya kenaikan suhu pada planet bumi. Kenaikan suhu tersebut, tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim. Iklim sendiri merupakan kebiasaan atau karakter cuaca yang terjadi pada suatu tempat atau daerah. Perubahan iklim tersebut mempengaruhi berbagai aspek perubahan pada alam dan kehidupan manusia. Seperti halnya, menurunnya kualitas dan kuantitas air bersih, perubahan ekosistem wilayah hutan, lahan pertanian, dan pesisir perairan.

ilustrasi klikhijau.com

Krisis yang disebabkan karena perubahan iklim menjadi kekhawatiran masyarakat seluruh dunia. Hal ini karena krisis iklim juga berdampak pada ketahanan pangan, kesehatan, hingga perkembangbiakan manusia. Merasa penasaran dengan pembahasan krisis iklim di media daring, Media Monitoring Netray mencoba melakukan pemantauan. Seperti apa media daring memandang dampak bahaya dari krisis iklim? Dan bagaimana kekhawatiran masyarakat yang diwakili oleh warganet terkait perubahan iklim tersebut? Simak uraiannya berikut. 

Sorotan Media Pemberitaan pada Krisis Iklim

Netray mencoba memonitoring perubahan iklim pada media pemberitaan untuk melihat seberapa ramainya pembahasan seputar krisis iklim. Lantas pemberitaan dengan kategori apa saja yang paling sering diangkat oleh media seputar krisis iklim?

Selama satu bulan pemantauan dengan periode 1-26 Agustus 2021, krisis iklim telah diberitakan sebanyak 199 artikel. Pembahasan terkait perubahan iklim ini diangkat oleh 49 portal berita dengan mayoritas pemberitaan berkategori pemerintahan, bencana, dan kesehatan & gaya hidup. Lalu apa saja topik bahasan yang diangkat oleh media daring? Dari ratusan artikel yang telah terjaring Netray, media paling sering menggaungkan topik pemanasan global sebagai pemicu adanya krisis iklim. 

Pemanasan Global dan Krisis Iklim Saling Berkaitan

Laporan dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan bahwa emisi karbon dari aktivitas manusia telah memanaskan planet bumi sehingga berdampak pada mencairnya es di beberapa wilayah dan kenaikan permukaan laut. Dikutip dari Liputan6, pemanasan global meningkat akibat efek dari rumah kaca, yaitu gas-gas di bagian luar atmosfer yang menjebak panas matahari sehingga mengakibatkan suhu bumi memanas. Beberapa gas dari efek rumah kaca yang dinilai berkontribusi besar dalam perubahan iklim adalah karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Sementara itu, dalam laporan panel PBB diperlukan langkah ekstrem dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Sebab pencemaran karbondioksida sudah melampaui ambang batas dan mengakibatkan kenaikan suhu panas bumi sebesar 1,5 derajat pada beberapa dekade terakhir. 

Perspektif Tentang Limbah Medis yang Jadi Ancaman Baru Krisis Iklim

Seperti diketahui, dunia sedang berduka karena mengalami pandemi. Dilansir dari Detik, beberapa wilayah masih belum melakukan pengelolaan limbah medis secara memadai.  Pengelolaan limbah dari medis ini dianggap dilematis. Krisis limbah B3 medis ini, dapat diolah melalui pembakaran menggunakan alat insinerator. Permasalahannya yakni penggunaan alat tersebut dalam mengelola limbah medis dapat memperparah krisis iklim akibat polusi dan emisi yang dihasilkan oleh alat tersebut. Oleh karena itu, limbah medis masih menjadi PR bagi seluruh elemen masyarakat. 

Anak-Anak Alami Risiko Tinggi Terdampak Krisis Iklim 

United Nations Children’s Fund (UNICEF) merilis laporan terkait dampak krisis iklim terhadap anak-anak di seluruh dunia pada 20 Agustus 2021. Mengutip dari IDN Times, dari 2,2 miliar anak di dunia, sekitar 1 miliar dilaporkan tinggal di negara-negara yang menghadapi risiko tinggi terdampak krisis iklim. Negara-negara tersebut setidaknya mengalami empat bencana iklim dan lingkungan secara tumpang tindih. Menurut Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, tubuh anak-anak lebih sulit beradaptasi dalam cuaca ekstrem dibandingkan oleh orang dewasa. Hal ini karena asupan makanan dan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh anak-anak juga lebih banyak.  

Top Entitas Bencana dan Top Portal

Top Entitas Bencana
Top Portal

Berdasarkan entitas bencana di atas, media pemberitaan menyajikan beberapa bencana yang terjadi karena perubahan iklim. Kebakaran hutan dan banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia, karena adanya krisis iklim. Kemudian portal media nasional yang paling banyak menyerukan isu krisis iklim di Indonesia adalah Liputan6, Detik, dan Kompas.

Kekhawatiran Warganet tentang Krisis Iklim 

Di samping memantau media pemberitaan, Netray juga melakukan monitoring keramaian warganet dalam membahas krisis iklim. Dengan memasukan kata kunci berupa krisis iklim, Netray menemukan perbincangan seputar topik tersebut menarik impresi sebesar 199,3 ribu.

Kemudian selama satu bulan pemantauan, krisis iklim diperbincangkan sebanyak 705 tweets. Kurva perbincangan warganet terlihat mulai ramai pada tanggal 21 Agustus dengan puncaknya terjadi pada 24 Agustus 2021. Apa yang menjadi bahasan warganet pada puncak kurva tertinggi tersebut? 

Melalui fitur tweets by populer, puncak perbincangan tanggal 24 Agustus didominasi oleh tweet dari akun @GreenpeaceID. Akun penggiat yang menaruh kepedulian penuh terhadap planet bumi tersebut menuliskan tweet berupa ajakan untuk bersama-sama mengakhiri krisis iklim. Selain tweet dari Green Peace, terdapat pula tweet dari beberapa akun yang peduli terhadap krisis iklim. 

Beberapa pendapat di atas, memperlihatkan bahwa manusia telah menyadari perkembangan krisis iklim yang kian mengkhawatirkan. Selain itu, skenario mitigasi krisis iklim juga harus diimbangi dengan kebijakan yang pro iklim agar tidak memperburuk keadaan.

Ungkapan Keresahan Warganet tentang Krisis Iklim 

Selain sikap optimisme yang ditunjukan beberapa warganet di atas, terdapat pula warganet yang merasa resah dan takut akan fakta terkait perubahan iklim di bumi yang semakin tidak menentu. 

Tidak sedikit warganet yang menilai bahwa perubahan iklim semakin kesini justru semakin parah. Ketakutan akan bencana alam yang siap menyergap kehidupan manusia di muka bumi ini menjadi rasa kekhawatiran yang terus mengikis pikiran manusia. 

Krisis Iklim Mempengaruhi Argumen Childfree? 

Pendapat mengenai krisis iklim yang ada kaitannya dengan argumen childfree pun tak kalah menuai sorotan warganet. 

Bagikan:
#childfree#krisis iklim#media monitoring netray

Berita Terkait

    Emisi Gas CO2 Energi Global Capai Rekor Tertinggi di 2024: Sebuah Peringatan Kritis?
    Berita Hari Ini

    Emisi Gas CO2 Energi Global Capai Rekor Tertinggi di 2024: Sebuah Peringatan Kritis?

    Djawanews.com - Pada tahun 2024, dunia mencatatkan rekor mengkhawatirkan dengan total emisi gas karbon dioksida (CO2) dari sektor energi global yang mencapai 40,8 miliar ton. Data terbaru yang ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Kenapa Instalasi Energi Baru Terbarukan di AS Terancam Anjlok 41% Setelah 2027?
    Berita Hari Ini

    Kenapa Instalasi Energi Baru Terbarukan di AS Terancam Anjlok 41% Setelah 2027?

    Saiful Ardianto 18 Jul 2025 09:17
  • PLTA Poso Energy Jadi Andalan Kelistrikan Sulawesi, Kok Bisa?
    Berita Hari Ini

    PLTA Poso Energy Jadi Andalan Kelistrikan Sulawesi, Kok Bisa?

    Saiful Ardianto 17 Jul 2025 13:51
  • PLTA Poso Energy Jadi Andalan Kelistrikan Sulawesi, Kok Bisa?
    Berita Hari Ini

    PLTA Poso Energy Jadi Andalan Kelistrikan Sulawesi, Kok Bisa?

    Djawanews.com - Pada Selasa (08/06/25), Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Bapak Rizal Calvary Marimbo, mengadakan kunjungan kerja ke PLTA Poso 515 MW. Kunjungan tersebut dihadiri oleh Direktur ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • PLTA Kayan Hydro Energy Menuai Pujian Hashim Ketika Resmikan Pabrik Timah Batam
    Berita Hari Ini

    PLTA Kayan Hydro Energy Menuai Pujian Hashim Ketika Resmikan Pabrik Timah Batam

    Saiful Ardianto 16 Jul 2025 19:58
  • PLTA Kayan Hydro Energy Disinggung Hashim Saat Resmikan Pabrik Timah Batam
    Berita Hari Ini

    PLTA Kayan Hydro Energy Disinggung Hashim Saat Resmikan Pabrik Timah Batam

    Saiful Ardianto 16 Jul 2025 11:28

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Emisi Gas CO2 Energi Global Capai Rekor Tertinggi di 2024: Sebuah Peringatan Kritis?
Berita Hari Ini

1

Emisi Gas CO2 Energi Global Capai Rekor Tertinggi di 2024: Sebuah Peringatan Kritis?

Kenapa Instalasi Energi Baru Terbarukan di AS Terancam Anjlok 41% Setelah 2027?
Berita Hari Ini

2

Kenapa Instalasi Energi Baru Terbarukan di AS Terancam Anjlok 41% Setelah 2027?

Program BASAibu Raih Penghargaan Internasional di Ajang WSIS Prizes 2025
Berita Hari Ini

3

Program BASAibu Raih Penghargaan Internasional di Ajang WSIS Prizes 2025

Mulai Tahun Depan Kamboja Terapkan Wajib Militer, Berlaku Usia 18 hingga 30 Tahun
Berita Hari Ini

4

Mulai Tahun Depan Kamboja Terapkan Wajib Militer, Berlaku Usia 18 hingga 30 Tahun

Operasi Patuh 2025 Dimulai, Polisi Sasar 15 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas
Berita Hari Ini

5

Operasi Patuh 2025 Dimulai, Polisi Sasar 15 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up