Djawanews.com – Apa yang dilakukan oleh Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini sangat menginspirasi, pasalnya rumput gajah kembangannya lebih disukai oleh ternak dan juga dapat panen hingga enam kali dalam setahun.
Gama Umami (hasil mutasi) merupakan produk dari radiasi sinar gamma dan diklaim dapat menghasilkan rumput yang lebih unggul dibandingkan rumput lokal. Hal tersebut dianggap cocok dilakukan di Indonesia lantaran beriklim tropis.
Ketua Peneliti Rumput Gama Umami, Nafiatul Umami menjelaskan jika hasil produksi rumput hasil mutasi ini lebih unggul dibandingkan rumput gajah lokal. "Bisa dipanen enam kali dalam setahun," papar Nafiatul dilansir dari Harian Jogja, (4/11).
Dalam pengambangannya, Fakultas Peternakan UGM bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR). Selanjutnya, menurut rumput tersebut sudah diperkenalkan kepada sejumlah peternak di DIY dan Banyumas, Jawa Tengah.
"Dari peternak menyatakan kalau Gama Umami ini memiliki daun yang lebih hijau dibandingkan dengan rumput lainnya. Peternak juga mengatakan karena daunnya tidak memiliki bulu halus, jadi kita bisa tidur di atasnya," paparnya.
Menariknya, selain digunakan sebagai pakan ternak, rumput tersebut juga diuji dan diproses menjadi biofuel. Hal tersebut lantaran rumput memiliki kandungan serat yang merupakan bahan penghasil etanol.
Selain mutasi rumput yang dilakukan Fakultas Peternakan UGM, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.