Djawanews.com – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut bahwa Partai Nasdem tak rasional ketika mengusung tiga nama bakal calon presiden pada Pemilu 2024. Sebab, Partai Nasdem saja tidak diperkenankan untuk mengusung capres karena terganjal ketentuan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
Ketentuan tersebut berlaku bagi Nasdem karena pada pemilu sebelumnya, partai ini hanya mengantongi suara 9,05 persen. Sementara, ketentuan presidential threshold mengharuskan partai mendapatkan setidaknya 20 persen suara.
"Jadi menurut saya ini yang perlu kita koreksi. Ini bukan pilihan rasional. Ini kan sedang menipu bangsa Indonesia," cetus Fahri Hamzah dalam diskusi dengan Total Politik di Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 Juli.
Dalam pandangan Fahri, akan sulit bagi Nasdem untuk mengusung capres. Sebab, meski bisa membentuk koalisi, setiap partai memiliki ego untuk mengusung pilihannya sendiri. Ia pun menyinggung Koalisi Indonesia Bersatu. Menurutnya, koalisi itu juga berpotensi untuk menelan gejolak internal dari partai-partai yang terlibat.
"Mana ada partai kumpul beda kepentingannya. Mau Golkar membiarkan PAN besar? Kemudian PAN membiarkan PPP besar dalam satu cermin sama? Mustahil. Itu desain bohong," terang Fahri.
Fahri Hamzah menuding bahwa Nasdem telah membohongi rakyat terkait tiga nama capres yang diusung pada pemilu 2024 mendatang. Bagi Fahri, apa yang dicetuskan oleh Nasdem tak lebih dari sekadar basa-basi. "Ah ini basa basi. Nanti lain. Sudah lah ini cuma bohongi rakyat aja," kata Fahri.
Menanggapi tudingan tersebut, politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi membantah tegas. Menurutnya, Nasdem akan selalu serius dalam mengusung capres dan konsisten. "Partai Nasdem sendiri tidak pernah terpikir untuk menipu. Ini yang harus diingat," kata Teuku Taufiqulhadi.
"Karena partai Nasdem saat ini serius. Karena partai Nasdem siapa pun berkoalisi dengan Nasdem, kita konsisten sampai kita selesai," tambahnya.
Sebelumnya, pada Jumat (17/6) bulan lalu, Nasdem resmi menentukan tiga nama bakal calon presiden yang diumumkan langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh di Rakernas Partai Nasdem. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditetapkan menjadi bakal capres rekomendasi yang didapat dari usulan para kader Nasdem.
"Pertama, Anies Rasyid Baswedan. Kedua, Muhammad Andika Perkasa. Ketiga, Ganjar Pranowo," ungkap Surya Paloh saat itu.
Meski begitu, Nasdem nantinya tetap membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung jagoan mereka di pilpres. Pasalnya, Nasdem hanya mengantongi 9 persen suara parlemen dari syarat 20 persen untuk mengusung capres.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.