Djawanews.com – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani didampingi sejumlah elite partai di Jateng berziarah ke makam Mutasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois (Mbah Dim) di Pondok Pesantren Al Fadlu 2 Srogo, Desa Sidorejo, Brangsong, Kendal, Jawa Tengah pada Kamis, 16 Juni, malam.
Ziarah yang dilakukan elite Partai Gerindra tersebut juga didampingi sejumlah elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di antaranya Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB Maman Imanulhaq.
Lantas, apakah ziarah bersama ini sinyal terbuka Gerindra akan berkoalisi dengan PKB?
Mulanya, Sekjen Gerindra M. Ahmad Muzani menyampaikan maksud dan tujuannya berziarah ke makam Mbah Dim yang wafat pada Jumat, 10 Juni, pekan lalu.
"Kami keluarga besar Partai Gerindra berziarah ke makam almarhum KH Dimyati Rois. Seminggu yang lalu bangsa Indonesia dan umat Islam kehilangan sosok ulama besar Indonesia yang menekuni ilmu dan terus mencetak para ulama dan kiai melalui santri-santri di pondok pesantrennya. Itulah yang kini menyebar di berbagai plosok negeri," ujar Muzani dalam keterangan pers kepada wartawan, Jumat, 17 Juni.
Muzani mengatakan, ziarah ini sebagai bentuk belasungkawa dan duka cita yang disampaikan oleh Prabowo dan Gerindra atas wafatnya Ketua Dewan Syuro PKB itu. Menurut Muzani wafatnya Mbah Dim tidak saja meninggalkan kesedihan bagi PKB, namun juga Gerindra.
"Pak Prabowo sangat kehilangan sosok ulama yang saleh, kharismatik, dan disegani bukan hanya keluarga besar PKB, umat Islam. Tapi kami di Partai Gerindra juga merasa kehilangan di saat kita memerlukan sosok yang menentramkan dan menenangkan dalam menjalankan ajaran agama," sambungnya.
Muzani lantas menyebut momentum ziarah ini merupakan itikad baik dari Partai Gerindra untuk bersama-sama dengan PKB guna melanjutkan perjuangan-perjuangan Mbah Dim. Sehingga, kata dia, keinginan untuk terus berjuang bersama membangun bangsa antara Gerindra dan PKB itu sangat terbuka lebar.
"Malam ini malam Jumat, Insya Allah malam baik, mudah-mudahan itikad baik antara kami dan beliau, mudah-mudahan itikad baik antara Gerindra dan PKB dengan barokah Kiai Dimiyati Rais dan mendapatkan rida dari Allah," sebutnya.
Muzani mengungkapkan, Gerindra dan PKB sama-sama ingin membangun bangsa dan negara lebih baik, kokoh, adil dan makmur. Sebab menurutnya, semua kekuatan politik termasuk pesantren harus memiliki kesamaan frekuensi untuk bersatu agar menjadi bangsa yang besar.
"Kita sama sama ingin membangun bangsa, kita ingin sama-sama membangun negara yang lebih baik, lebih kokoh, lebih adil dan makmur agar bangsa kita lebih maju. Semua kekuatan partai politik, termasuk pondok pesantren harus memiliki frekuensi yang sama bahwa negara kita harus dibangun atas dasar kebersamaan, kesatuan, dan kegotongroyongan agar negara kita menjadi besar," ungkap Muzani.
Sementara, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa PKB dan Gerindra memiliki hubungan yang baik. Tentu, kata dia, hubungan tersebut merupakan keinginan bersama antara Gerindra dan PKB untuk terus berjuang memajukan bangsa dan negara.
"Pak Muzani sahabat saya, Gerindra dan PKB selama ini juga masuk dalam satu barisan. Tentu ketika Pak Muzani mengajak saya untuk mendampingi ziarah almarhum Mbah Dim tentu saya dengan senang hati. Karena apapun seperti yang disampaikan Pak Muzani kita sebenernya satu dalam visi berbangsa," kata Jazilul.
"Termasuk juga bagaimana menjaga kesatuan persatuan dan tentu ke depan kita berharap bersama-sama untuk membangun agar kebaikan-kebaikan, kemajuan-kemajuan umat dan bangsa Indonesia bisa bareng-bareng," imbuhnya.