Djawanews.com – Kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir disorot Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Yan Harahap setelah kerugian besar yang dialami PLN dan Pertamina.
Diketahui sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan dua usaha pelat merah tersebut mengalami kerugian hingga ratusan triliun.
Sebab itu, Yan Harahap meminta Erick Thohir sebaiknya mengundurkan diri saja dari kursi Menteri BUMN. Terlebih akhir-akhir ini, menteri berlatarbelakang pengusaha itu mulai sibuk dengan kampanye menuju Pilpres 2024.
“Mundurlah jika sudah tak mampu. Mendingan fokus saja kampanye. Atau memang niatnya kampanye ‘gratisan’?,” kata Yan dikutip dari akun Twitternya, Jumat 10 Juni.
Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto mendesak Menteri BUMN Erick Thohir fokus urus Pertamina dan PLN yang diambang kerugian. Menurutnya, Erick jangan asyik kampanye ke berbagai daerah tapi lupa dengan kewajiban utamanya sebagai menteri.
“Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyebutkan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, PT Pertamina (Persero) mencapai Rp191,2 triliun dan PT PLN (Persero) mengalami kerugian sebesar Rp71,1 triliun, karena imbas lonjakan harga batu bara dan minyak mentah yang jadi bahan baku produksi kedua BUMN tersebut,” kata Mulyanto kepada wartawan, Selasa 24 Mei.
Menurut Mulyanto, Erick Thohir harus fokus dan bekerja keras agar kedua BUMN tidak mengalami kerugian yang lebih besar dan berdampak pada rakyat. Ia khawatir Pertamina dan PLN akan berlomba menaikan harga BBM dan listrik.
“Menteri BUMN harus fokus pada isu-isu strategis BUMN, jangan gagal fokus dan lupa tugas dan fungsi. Yang saya amati Menteri BUMN ini gagal fokus. Sering mengangkat isu-isu kecil remeh-temeh seperti soal toilet SPBU, pawang hujan, dan lain-lain ketimbang mendalami isu besar strategis seperti soal kebakaran kilang Pertamina, lifting migas dan lain-lain,” tuturnya.