Djawanews.com – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyebut akan lebih baik bagi menteri-menteri dari Partai NasDem untuk mundur dari jabatannya sebelum dilakukan reshuffle kabinet.
"Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri-menterinya lebih baik mengundurkan diri. Itu lebih gentle," kata Djarot kepada wartawan, Selasa, 3 Januari.
Djarot menilai menteri dari Partai NasDem mulai tak cocok dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini dianggap mengganggu program nasional yang sudah dicanangkan.
Tak hanya itu, kinerja para menteri ini juga dipertanyakan. Salah satunya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang dianggapnya telah gagal menjalankan tugasnya.
Dari penilaian Komisi IV DPR, Syahrul patut dievaluasi karena program food estate gagal di beberapa tempat dan masih adanya impor beras. Padahal, pemerintah berupaya agar swasembada pangan bisa segera tercapai.
Seperti diketahui, Kabinet Indonesia Maju diisi oleh tiga menteri dari Partai NasDem. Mereka adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Sebelumnya, Djarot juga sempat menyinggung dua menteri dari Partai NasDem patut dievaluasi di tengah ramainya isu reshuffle kabinet.
Elite Partai NasDem Irma Suryani Chaniago pun tak terima dengan pernyataan politikus PDIP itu. Irma menegaskan reshuffle hak prerogatif Presiden Jokowi.
Sementara terkait isu ini, Presiden Jokowi tak banyak bicara. Untuk kali sekian ditanya, Jokowi meminta semua pihak agar menunggu soal kemungkinan reshuffle pada awal 2023. Kemungkinan tersebut pernah disampaikan Jokowi pada 23 Desember 2022 lalu.
“Ya tunggu saja,” ujar Jokowi singkat di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin, 2 Januari.