Djawanews.com – Relawan Prabowo Mania 08 akan melaporkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto terkait isu bacapres Prabowo Subianto menampar Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi. Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer atau Noel menilai Hasto membenarkan isu yang dibuat oleh Alifurrahman itu.
"Pernyataan Hasto itu seakan-akan melegitimasi kebohongan yang dilakukan oleh Alifurrahman dengan 'Kalau tidak ada asap, tidak mungkin ada api'. Artinya apa yang disampaikan melegitimasi apa yang dilakukan oleh Alifurrahman itu sendiri," ujar Noel dalam keteranganya, Rabu 20 September.
Noel mengatakan Hasto akan dilaporkan ke Bareskrim Polri pada pekan depan. Pasalnya, tim hukumnya sedang mempersiapkan materi-materi laporan terhadap Hasto.
"Selasa atau Senin itu Hasto. Jadi kita cari lagi formulasi yang lain lagi. Selasa nanti atau Senin nanti kita akan melakukan upaya hukum juga untuk mas Hasto, agar semua ini, para elite ini jangan kurang ajar," tandas Noel.
Selain Hasto, kata Noel, pihaknya akan melaporkan Rudi S Kamri selaku CEO Kanal Bangsa TV dan Alifurrahman, selaku pemilik Seword TV ke Bareskrim. Rencananya, Rudi S Kamri dan Aliffurahman akan dilaporkan segera.
"Iya ada tiga pihak (dilaporkan), Rudi S Kamri, Alifurrahman dan Hasto. Ya pokoknya kita akan melakukan upaya hukum terhadap tiga orang itulah," ungkap Noel.
Noel mengatakan ketiganya akan dilaporkan atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong yang membuat keonaran di publik. Karena itu, pasal yang dikenakan kepada ketiganya adalah Pasal 14 ayat (1) dan (2), Pasal 15 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Lalu, Pasal 27 ayat (3), Pasal 45 ayat (3) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Sebelumnya, narasi Prabowo menampar dan mencekik wamen pada sebuah rapat disampaikan oleh seseorang bernama Alifurrahman dari Seword TV. Disebutkan, Prabowo menampar dan mencekik seorang wamen saat rapat kabinet.
Perbuatan itu pun disebut membuat wamen merasa trauma dan para menteri lain yang ikut rapat merasa tidak nyaman. Para menteri yang hadir rapat disebut sempat melerainya.
Jokowi pun ikut angkat bicara mengenai isu liar tersebut. Menurutnya, tidak ada peristiwa seperti itu di istana.
"Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu, masa nyekek,” kata Jokowi saat meninjau Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa kemarin.
Menurut Jokowi, informasi seperti itu kerap terjadi menjelang tahun politik. Dia meminta agar masyarakat berhati-hati dalam membaca berita.