Djawanews.com – Warga Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, diduga mengalami keracunan gas dari PT Medco. Belasan warga dilarikan ke instalasi gawat darurat puskesmas setempat akibat insiden ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Sahminan, mengatakan belasan warga tersebut mengalami mual, sesak napas, dan pusing.
"Sebagian warga mengalami keracunan dan dirujuk ke RSUD Dr Zubir Mahmud Aceh Timur dan sebagian lagi ditangani di Puskesmas Banda Alam,” kata Sahminan dikutip ANTARA, Senin 25 September.
Sahminan mengatakan informasi adanya sejumlah warga yang masuk ke IGD Puskesmas Banda Alam akibat terhirup gas beracun terjadi pada Minggu (24/9) sekira pukul 18.30 WIB.
Dari informasi yang dihimpun, warga keracunan yakni Salbiah (40), Mawaddah (14), Irfan, Zahara, M Razi (15), Maryana Yusuf, (38), Asma, (55), Amirah, (48), Putri Maulia, (39), Maryana, (34), Efendi, Uska, Hendra.
Sehari sebelumnya, enam warga juga dilarikan ke Puskesmas Banda Alam, Sabtu (23/9) sekira pukul 07.30 WIB, diduga menghirup gas beracun. Setelah dirawat, kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang,
Ke enam warga yang keracunan itu yakni Habibi, 10, Mauliza, 20, Arif Maulianda, 15, Nursyahrini, 17, dan Wahyudi, 26. Seluruhnya warga Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.
Keracunan dengan dugaan yang sama bukan pertama kali terjadi wilayah lingkar tambang tersebut. Ratusan warga juga mengungsi akibat bau busuk yang diduga akibat pencucian sumur gas perusahaan migas di daerah tersebut.
Sementara itu, PT Medco E&P Malaka, perusahaan migas, menyatakan menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan mencium bau di sekitar area operasi hingga menyebabkan warga mengalami keracunan gas.
VP Relations & Security PT Medco E&P Malaka Arif Rinaldi mengatakan perusahaan bergerak cepat dan berkoordinasi dengan instansi kesehatan setempat untuk memastikan warga mendapatkan perawatan dan penanganan medis secara intensif,
"Sebagian warga sudah diperbolehkan pulang. Perusahaan juga telah menurunkan tim kesehatan, keselamatan kerja dan lindung lingkungan ke lokasi kejadian serta memberikan penanganan kesehatan kepada warga," katanya.
Arif Rinaldi mengatakan perusahaan bersama instansi terkait segera mengidentifikasi penyebab kebauan. Perusahaan saat ini tengah melakukan kegiatan perawatan fasilitas sumur di lapangan gas Alue Siwah dalam upaya menjaga keandalan operasi.
“Perusahaan akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait menangani secara maksimal dan berharap dukungan dari semua pihak agar dapat tertangani dengan baik,” kata Arif Rinaldi.