Akhir-akhir ini beredar video aliran Sungai Bengawan Solo yang berwarna pekat. Saat ini sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Blora tersebut memang sedang terdampak pencemaran.
Limbah yang berasal dari industri ternak dan ciu (minuman beralkohol), diduga menjadi penyebab utama pencemaran Sungai Bengawan Solo. Hal tersebut kemudian membuat masyarakat menuntut agar segera dilakukan langkah konkret, terutama bagi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Menanggapi tuntutan masyarakat, Ganjar tidak tinggal diam, dalam beberapa hari terakhir beberapa langkah telah ditempuhnya. Hari ini (3/12/2019) diketahui Ganjar telah bertemu dengan beberapa pihak yang bertanggung jawab atas pencemaran, berikut ini Djawanews rangkum beberapa poin pentingnya.
Sungai Bengawan Solo Tercemar, Ini Langkah Ganjar
1. Ganjar Panggil 15 Perusahaan
Dilansir dari Media Indonesia, akibat pencemaran Sungai Bengawan Solo, Ganjar Pranowo pada hari ini (3/12/2019) telah memanggil beberapa perusahan yang terindikasi bertanggung jawab atas pencemaran tersebut.
Sebanyak 15 perusahaan turut diundang Ganjar untuk berkoordinasi dalam rapat yang digelar di Gedung B Lantai V Kompleks Kantor Gubernur Jateng. Rapat juga melibatkan perwakilan industri sedang, pelaku UKM, dan juga peternakan.
2. Perbaikan Pengelolaan Limbah
Rapat yang dilakukan Ganjar Pranowo di Kontor Gubernur bersama beberapa pihak yang dinilai bertanggungjawat atas pencemaran, menghasilkan seputusan bersama. Salah satu keputusan tersebut adalah instruksi perbaikan pengelolaan limbah sejumlah perusahaan.
Ganjar memberi tenggat waktu selama 12 bulan kepada sejumlah perusahaan untuk melakukan perbaikan sistem pengelolaan limbah. Selain itu, selama tenggat waktu tersebut, segala aktifitas pembuangan limbah ke sungai juga harus dihentikan.
Apabila masih ada perusahan yang nekat membuang limbah indistrinya ke sungai, maka Ganjar mengancam akan meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan. Ke 15 perusahaan, perwakilan perusahaan menengah UKM, dan juga peternak diketahui sudah sepakat dan meneken kontrak perjanjian tersebut.
3. Membentuk Tim Pengawas
Setelah menemui dan juga meneken perjanjian dengan beberapa pihak yang bertanggung jawab atas pencemaran Sungai Bengawan Solo, Ganjar menyatakan akan membentuk dan menerjunkan tim khusus untuk melakukan pengawasan.
Menurut Ganjar, perbaikan sistem pengolahan limbah tidak cukup hanya dalam waktu singkat. Hal tersebut yang melatarbelakangi dirinya membentuk tim khusus untuk memantau segala perkembangn dan melakukan pelaporan.
Ganjar menambahkan jika saat ini industri berperan sangat besar dalam upaya pengurangan pencemaran sungai. Hal tersebut dikarenakan, sejumlah industri besar berlokasi di hampir semua titik lokasi yang dilewati Sungai Bengawan Solo.