Djawanews.com - Desain istana negara di ibu kota baru jadi perbincangan panas di media sosial. Desain istana negara baru itu bahkan viral. Tak sedikit netizen yang sepakat dengan desain baru tersebut.
Desain istana presiden di ibu kota baru itu tampak seperti burung garuda. Sayapnya membentang. Desain itu dipublikasikan oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa lewat akun Instagram-nya pada 18 Maret 2021 lalu.
Tak lama kemudian, unggahan desain istana negara yang baru itu dihapus.
Desain istana negara baru itu juga direspons setidaknya oleh lima ikatan arsitek Tanah Air. Kelima asosiasi tersebut adalah Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).
Mereka gelisah dengan desain gedung istana presiden yang menyerupai hewan mitologi tersebut.
"Bangunan gedung istana negara seharusnya merefleksikan kemajuan peradaban/budaya, ekonomi dan komitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan negara Indonesia dalam partisipasinya di dunia global," kata Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, I Ketut Rana Wiarcha.
Istana negara di ibu kota baru itu seharusnya menjadi contoh bangunan yang secara teknis mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon. Sebagai bangunan percontohan di masa depan, desainnya juga harus cerdas sejak perancangan, konstruksi, hingga pemeliharaan gedungnya.
Asosiasi arsitek itu menyebut metafora dalam dunia perancangan arsitektur era teknologi 4.0 merupakan pendekatan yang mulai ditinggalkan. Sebab, desain itu tidak mampu menjawab tantangan dan kebutuhan arsitektur saat ini dan di masa mendatang.
Selain itu, mereka meminta pemerintah terbuka dalam proses perencanaan desain ibu kota dengan melibatkan masyarakat luas. Apalagi, nantinya rancangan tersebut akan menjadi representasi Indonesia dan menjadi dasar atas perkembangan peradaban Indonesia dalam kancah dunia.
Suharso memastikan pembangunan ibu kota baru akan tetap berlanjut pada tahun ini. Pembangunan ibu kota negara (IKN) itu akan disesuaikan dengan desain buatan pemenang sayembara Kementerian PUPR pada 2019, yakni Urban+ yang mengusung tema "Nagara Rimba Nusa".
Sebagian besar kawasan atau sekitar 70 persen didominasi oleh ruang terbuka hijau di mana terdapat danau Pancasila yang berada satu garis lurus dengan Plaza Bhinneka Tunggal Ika dan wilayah kompleks pemerintahan.
Suharso meyakini proyek ibu kota baru bisa memberi daya ungkit ke perekonomian nasional. Berdasarkan hitung-hitungannya, bila proyek ibu kota negara baru tetap berjalan tahun ini, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 1,8 persen sampai 2,2 persen.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.