Djawanews.com – Situasi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah masih mencekam. Warga melaporkan masih didatangi aparat hingga Kamis (10/2) malam.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, 5 unit mobil kepolisian 1 mobil K-9 dan 10 personel Brimob kembali mendatangi Dusun Winong, Wadas. Belum ada informasi yang jelas kedatangan mereka tapi ini bikin takut dan trauma," tutur warga Wadas, Insin Sutrisno dalam pernyataannya, Jumat 11 Februari.
Beberapa saat sebelum tengah malam, warga juga melihat 7 sepeda motor aparat kepolisian berboncengan. Mereka membawa senjata lengkap.
"Tak lama berselang satu mobil truk berisi aparat kepilisian menyusul di belakang rombongan itu," tambah Insin.
Kondisi ini menyusul pengepungan Wadas dan penangkapan puluhan warga, Selasa (8/2) lalu. Aparat menyebut kedatangan mereka untuk mengawal pengukuran lahan untuk tambang batu andesit. Penambangan itu akan digunakan sebagai material Bendungan Bener, Purworejo.
Menurut Insin, kejadian itu membuat warga trauma dan ketakutan hingga kini. Sejumlah warga juga mengungsi ke rumah saudara di luar Desa Wadas.
"Tidak sedikit dari kami yang berada di pengungsian terpaksa berpisah dengan anggota keluarga. Ini juga membuat kami tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bertani dan membuat besek (anyaman bambu). Banyak anak juga terpaksa tak bisa ke sekolah," ujarnya.
Warga Wadas yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat peduli Alam Desa Wadas meminta aparat kepolisan dan preman di Wadas ditarik. Penambangan batuan di sana juga minta dihentikan.