Djawanews.com – Amerika serikat mengumumkan janji Denmark untuk mengirimkan rudal anti-kapal Harpoon dan peluncur ke Ukraina Senin kemarin, menandai untuk kali pertama Kyiv akan menerima senjata buata AS untuk secara siginifiakn meningkatkan jangkauan serangannya.
Ukraina diketahui telah berupaya untuk memeroleh senjata yang lebih canggih seperti sistem pertahanan udara, rudal anti-kapal dan roket jarak jauh. Tetapi, sejauh ini sebagian besar bantuan diberikan berupa sistem jarak pendek, seperti senjata anti-tank dan artileri Javelin.
Harpoon, yang dibuat oleh Boeing Co., dapat digunakan untuk mendorong Angkatan Laut Rusia menjauh dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina, memungkinkan ekspor biji-bijian dan produk pertanian lainnya untuk dilanjutkan.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, dia "sangat berterima kasih kepada Denmark yang mengumumkan akan menyediakan peluncur Harpoon dan rudal untuk membantu Ukraina mempertahankan pantainya."
Senin kemarin, Austin mengumumkan paket bantuan keamanan baru dari 20 negara untuk Ukraina setelah menjadi tuan rumah pertemuan virtual dengan sekutu. Itu termasuk janji Denmark untuk menyediakan rudal anti-kapal Harpoon dan peluncur ke Ukraina, kata Austin.
"Semua orang di sini memahami taruhannya perang ini," ujarnya seperti melansir Reuters 24 Mei.
Diberitakan pekan lalu, Gedung Putih beruaha untuk memberikan rudal anti-kapal canggih di tangan para pejuang Ukraina untuk mengalahkan blokade laut Rusia, tetapi bukan senjata yang lebih kuat yang dapat menenggelamkan kapal perang Rusia yang bisa meningkatkan konflik.
“Ini adalah langkah penting dan terukur untuk meningkatkan kemampuan dan intensitas operasional Ukraina melawan Rusia,” kata Tom Karako, peneliti senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional dan direktur Proyek Pertahanan Rudal.
Dia menambahkan, senjata "akan menghadapi risiko kapal Rusia yang bernilai tinggi menyerang Ukraina dari Laut Hitam atau di tempat lain." Sumber-sumber Kongres dan seorang pejabat AS mengatakan rudal anti-kapal Neptunus Ukraina kekurangan pasokan, sehingga Harpoon menawarkan Ukraina lebih banyak kemampuan untuk mendorong kapal-kapal Rusia kembali dan memulai operasi penghilangan ranjau.
Dengan rudal Harpoon, Ukraina kemungkinan akan bergantung pada negara lain untuk menargetkan data untuk menggunakan sistem secara efektif melawan kapal pada jarak yang lebih jauh, terang Karako.
Sejumlah negara bersedia mengirim Harpoon ke Ukraina, kata pejabat AS dan sumber Kongres. Tetapi seorang pejabat AS mengatakan tidak ada negara yang ingin menjadi negara pertama atau satu-satunya yang mengirim Harpoon, karena takut akan pembalasan dari Rusia jika sebuah kapal ditenggelamkan dengan Harpoon dari persediaan mereka.
Kementerian Pertahanan Denmark tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Diketahui, hambatan untuk mengirim senjata jarak jauh yang lebih kuat ke Ukraina, mencakup persyaratan pelatihan yang panjang, kesulitan memelihara peralatan, atau kekhawatiran persenjataan AS jatuh ke pasukan Rusia.
Berita ini pernah tayang di media partner Djawanews, Voi.id dengan judul: Denmark Janji Kirim Rudal Harpoon untuk Ukraina, Menteri Pertahanan AS: Semua Paham Taruhannya Perang Ini