Djawanews.com – Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto memastikan Ganjar Pranowo menggunakan waktu yang diberikan dengan efektif di debat perdana pada Selasa malam, 12 Desember. Mereka telah menghitung masing-masing calon presiden diberikan waktu 20 menit untuk bicara.
“Kami sudah hitung-hitungan. Debatnya akan berlangsung 120 menit tanpa iklan, 150 menit totalnya (dengan iklan, red). Dari 120 menit itu kandidat akan berdiri di panggung kira-kira 100 menit tetapi bicaranya hanya 20 menit saja,” kata Andi kepada wartawan yang dikutip Selasa, 12 Desember.
Sehingga, dia memastikan eks Gubernur Jawa Tengah itu akan berbicara secukupnya.
“Jadi memang kemudian harus benar-benar, harus bisa melakukan komunikasi yang super efektif,” tegas eks Gubernur Lemhanas tersebut.
Bahkan, untuk membuka pernyataan terbuka Ganjar hanya punya waktu empat menit dan dia hanya punya waktu dua menit menjawab. Alhasil, TPN Ganjar-Mahfud sudah mengolah narasi efektif yang bisa disampaikan di atas panggung debat.
“Ketika nanti menyimpulkan yang waktunya satu menit juga secara komunikasi harus super-super efektif sehingga narasi utamanya bisa didapatkan oleh masyarakat pemilih secara tajam dan baik,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengumumkan jadwal debat Pilpres 2024. Kegiatan ini akan digelar sebanyak lima kali dan akan berlangsung di Jakarta.
Ada lima tema yang dibawa tiap debat dilakukan. Pada debat perdana Selasa, 12 Desember temanya akan terkait hukum, hak asasi manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
Debat kedua akan digelar 22 Desember 2023 dengan mengusung tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
Berikutnya, debat ketiga dilaksanakan pada 7 Januari 2024 dengan tema ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, pengelolaan APBN.
Debat keempat dilaksanakan pada 21 Januari 2024, mengusung tema energi, sumber daya alam (SDA), SMN, pajak karbon, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.
Terakhir, debat dilaksanakan pada 4 Februari 2024 dengan tema teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan (post-COVID Society), dan ketenagakerjaan.