Djawanews.com – Putri mantan Gubernur Kaltim, Dayang Donna Faroek angkat bicara soal pencalonan dirinya sebagai Ketua Badan Otorita IKN Nusantara melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dayang mengaku siap menghadapi Komisaris Utama Pertamina itu.
“Why not? Kenapa harus takut (bersaing dengan Ahok), harus percaya diri,” ujar Dayang, melansir cnnindonesiacom.
Namun di sisi lain, Dayang mengagumi sosok Ahok. Menurutnya, Ahok memiliki keahlian administrasi yang lebih dari dirinya.
Kiprah Ahok sebagai Bupati Belitung Timur dan Gubernur DKI Jakarta telah menunjukkan hal itu. Sebelumnya, Ahok juga menjabat di DPR sebagai legislator dari 2009 hingga 2014.
Dengan kepiawaian Ahok yang luar biasa, dia tidak menyangka akan mampu bersaing dengan Komisaris Utama Pertamina untuk menduduki jabatan pimpinan otoritas.
“Ya, intinya bisa atau tidak (masuk Badan Otorita IKN Nusantara), itu urusan belakangan. Yang penting maju dulu,” tegasnya.
Dayang mengaku tidak pernah mengincar jabatan tinggi di lingkungan Otoritas IKN Kaltim. Namun, jika ditawari kesempatan untuk berpartisipasi, dia tidak akan menolaknya.
Dayang berpendapat bahwa wajar jika anak-anak daerah diikutsertakan dalam badan otoritas pembangunan di IKN Nusantara ke depan. Jangan pindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur jika rakyat hanya akan menjadi penonton.
“Padahal mereka punya potensi luar biasa untuk bersaing. Sayang banget,” katanya.
Untuk diketahui, Dayang Donna Faroek telah aktif dengan pengusaha dan organisasi kepemudaan sepanjang karirnya. Pernah menjabat di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Timur, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalimantan Timur, Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kalimantan Timur, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalimantan Timur, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim dalam berbagai cabang olahraga.
Terakhir Dayang menjadi ketua Yayasan Pendidikan Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Bagi Dayang berperan aktif dalam organisasi mempunyai banyak manfaat. Selain sebagai wadah menempa diri dan aktualisasi, juga memberikan banyak koneksi.
“Dari organisasi inilah saya bisa kenal dekat dengan Bahlil Lahadalia, Muhammad Lutfi, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Anindya Bakrie. Mereka sudah seperti kakak sendiri,” tegasnya.
HiIa mengklaim hingga kini jalinan silaturahmi Donna Faroek dengan figur pengusaha nasional masih terjaga baik. Ia tak memungkiri saluran inilah yang akan membantunya saat IKN Nusantara dibangun.
Sebab pengembangan infrastruktur nanti tentu melibatkan banyak pihak. Tak semuanya dari pusat. Ia mengatakan keberadaannya di badan otorita, setidaknya bisa menjadi wakil suara warga, baik itu Penajam dan Kaltim keseluruhan.
“Yang pasti, warga (Kaltim) tak perlu takut. Ketika IKN Nusantara dibangun, pemerintah pasti melibatkan orang lokal. Tak mungkin semuanya dikerjakan pusat. Saya juga tentu bakal membantu, jangan sampai kita hanya duduk menonton,” pungkasnya.