CEO baru Gojek pengganti Nadiem Makarim berencana jual saham Gojek di bursa efek Indonesia dan bursa efek luar negeri.
Terpilihnya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) membuat ia harus mundur sebagai CEO Gojek. Nadiem digantikan oleh Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi. Saat ini, kedua CEO baru Gojek tersebut mulai memikirkan rencana pengembangan perusahaannya, salah satunya adalah rencana menjual saham di BEI dan bursa efek luar negeri.
Rencana initial public offering (IPO) Gojek di bursa saham memang masih dalam tahap kajian. Namun bukan tidak mungkin jika rencana tersebut benar-benar terealisasikan.
CEO Baru Gojek ingin Perusahaannya jadi Perusahaan Global
“Salah satu tujuan kami IPO dengan skema dual listing adalah untuk menjadi perusahaan global ,” ujar Andre yang didampingi Kevin Aluwi di Jakarta, Kamis (24/10) malam.
Meski mulai dikaji, ia sendiri memastikan bahwa IPO tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, ia masih harus melihat beberapa faktor. Pertama, kondisi ekonomi dan bursa saham yang kondusif untuk IPO. Kedua, ia ingin terus mendorong tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan transparansi di dalam perusahaannya.
Kevin Aluwi menambahkan, Kemungkinan IPO Gojek memang besar. Hal itu disebabkan adanya CEO PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (Boy Thohir) yang saat ini menjabat Komisaris Utama Gojek. Selain itu, PT Astra Internasional Tbk yang juga jadi salah satu investor Gojek juga jadi perusahaan publik terkemuka di BEI.
Gojek bakal meningkatkan kinerjanya terlebih dahulu agar bisa tumbuh berkesinambungan. Salah satu upaya yang sedang mereka lakukan adalah strategi pemasaran yang lebih selektif dengan menyasar segmen tertentu. Strategi itu dinilai mampu meningkatkan efisiensi serta menambah keuntungan perusahaan.
“Kalau buku (laporan keuangan) kami sudah biru (menghasilkan laba), IPO bisa dilakukan,” ujar Andre.
Sebelumnya, Andre sempat mengatakan bahwa IPO belum menjadi kebutuhan mendesak. Pernyataan tersebut ia katakan dalam acara Asia PE-VC Summit 2019 yang dikutip melalui DealStreetAsia, (2/10).
“Kami memiliki modal yang cukup untuk melanjutkan perjalanan (bisnis),” kata Andre.
Ada kemungkinan, kata CEO baru Gojek, IPO akan dilakukan tiga tahun lagi. Saat ini mereka sedang mempersiapkan diri untuk sampai ke sana. Salah satu yang dipersiapkan untuk ke sana adalah tata kelola yang jauh lebih baik daripada sekarang. Gojek juga sedang mempelajari IPO beberapa startup yang ada di dunia. Bukan hanya hanya Uber dan Lyft, namun startup lain yang berpotensi jadi kompetitor Gojek.