Djawanews.com – Jepang mencatat rekor tertinggi jumlah tenaga kerja lanjut usia (lansia) sepanjang sejarah negara tersebut. Data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri Jepang menunjukkan bahwa tahun lalu, jumlah lansia yang bekerja mencapai rekor tertinggi, yaitu 9,14 juta orang.
Fenomena ini mencerminkan upaya adaptasi di tengah tantangan besar terkait penurunan populasi dan krisis tenaga kerja yang sedang berlangsung.
Dari total populasi lansia, sebanyak 15,72 juta adalah berjenis kelamin pria.
Data dari kementerian menunjukkan bahwa jumlah pria lansia bekerja menurun sebesar 40.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 5,34 juta orang, sementara jumlah wanita lansia bekerja meningkat sebesar 50.000 orang menjadi 3,8 juta orang.
Saat Jepang merayakan Hari Penghormatan Lansia pada Senin, negara tersebut mencatat penurunan populasi terbesar dalam sejarah tahun lalu, dengan penurunan signifikan sebanyak 861.000 penduduk.
Perubahan demografis ini, yang diamati di berbagai provinsi, menyoroti tantangan berkelanjutan yang dihadapi Jepang terkait populasi yang menua dan angka kelahiran yang menurun.
Populasi Jepang menurun dari 122,42 juta pada 2022 menjadi 121,56 juta pada 2023, seperti yang dilaporkan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi pada Juli tahun ini.
Fenomena ini menandai tahun ke-15 berturut-turut penurunan populasi dan penurunan terbesar sejak survei ini dimulai pada 1968.