Menteri kabinet Jokowi di bidang pendidikan dan kebudayaan harus tahu teknologi informatika.
Terkait calon menteri kabinet Jokowi, berbagai kriteria telah dibocorkan langsung oleh Presiden. Tidak terkecuali kriteria Mendikbud. Presiden Jokowi memiliki kriteria tersendiri bagaimana Mendikbudnya nanti.
Kriteria Mendikbud dikatakan oleh Presiden dalam sebuah tayangan Satu Meja The Forum yang ditayangkan di Kompas TV, Rabu (21/8/2019). Dalam videonya, Jokowi mengatakan bahwa Mendikbud mendatang harus mampu melaksanakan kurikulum yang menggunakan teknologi.
Menteri kabinet Jokowi di bidang pendidikan dan kebudayaan harus tahu AI
“Harus mengerti mengenai era disrupsi ini seperti apa. Pentingnya AI, artificial intelligence, seperti apa, bagaimana melaksanakan kurikulum dengan menggunakan teknologi,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi punya alasan tersendiri mengapa kriteria Mendikbud harus tahu teknologi. Dalam penjelasannya, ia mengatakan bahwa Mendikbud mempunyai tantangan untuk menyamakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dan 514 kabupaten/kota. Untuk mencapai penyamaan kualitas pendidikan tersebut bisa dicapai apabila kurikulum diterapkan menggunakan teknologi.
“Negara ini tersebar dari Sabang sampai Merauke di 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota dengan level yang berbeda-beda tingkat kualitas pendidikannya sehingga bagaimana ini bisa disamakan, distandarkan, yaitu pelaksanaan kurikulum dengan teknologi,” ungkap Presiden.
Beberapa pihak menilai, di era pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin mendatang akan banyak berorientasi kepada teknologi. Terlebih teknologi informasi. Sedangkan terkait kurikulum pendidikan, belum bisa dipastikan apakah kembali akan berubah atau tidak.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sempat mengatakan bahwa menteri kabinetnya nanti akan diisi dari profesional dan dari Parpol. Secara spesifik, komposisi menteri dari Parpol lebih sedikit daripada dari profesional.
“Partai politik bisa mengusulkan, tetapi keputusan tetap di saya. Komposisinya 45 persen,” ungkap Jokowi saat melakukan pertemuan bersama pemimpin media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Pernyataan Presiden dapat disimpulkan, perbandingan menteri dari kalangan profesional dengan unsur partai politik adalah 55 persen berbanding 45 persen. Terkait kapan pelantikan calon menteri kabinet Jokowi yang baru, Presiden juga sempat memberi bocoran. Kemungkinan akan dilantik sebelum ia dilantik menjadi presiden periode 2019-2024, Oktober 2029.
Terkait calon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa pihak yang sempat mengomentari kriteria Mendikbud nantinya. Salah satunya adalah Totok Amin Soefijanto, seorang pakar pendidikan Universitas Paramadina.
Dilansir dari jawapos.com, Totok mengatakan bahwa kalangan profesional lebih cocok untuk menduduki posisi Mendikbud. Menurut Totok, jika posisi Mendikbud diisi dari Parpol, maka calon menteri akan lebih mementingkan kepentingan partai.
Totok juga mengatakan, calon menteri kabinet Jokowi di bidang pendidikan dan kebudayaan berpotensi diisi dari generasi tua maupun muda. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Totok menilai, jika calonnya berasal dari milenial akan lebih responsif namun kurang pengalaman dalam birokrasi.