Djawanews.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai pembahasan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 masih terlalu dini.
Hal ini menanggapi Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyatakan dukungannya kembali kepada Prabowo Subianto jika mencalonkan diri di Pilpres mendatang.
"Ya kan masih lama, tergesa-gesa. Tergesa-gesa amat sih," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 23 April.
Cak Imin menyebut dirinya baru enam bulan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan merasa belum waktunya membicarakan kontestasi politik 2029.
"Baru jadi menteri enam bulan," kata Cak Imin.
Dia menampik bahwa pesan Presiden Prabowo untuk merapatkan barisan, terkait dengan Pemilu 2029. Adapun pesan itu disampaikan melalui sambungan telepon saat Cak Imin menggelar halalbihalal di rumah dinasnya pada Minggu (20/4).
"Wah, masih jauh, masih jauh, Pemilu masih jauh," katanya.
Dia mengatakan, pesan itu ditujukan kepada Kabinet Merah Putih. Terlebih pemerintah sedang menghadapi krisis global.
"Mensolidkan supaya menghadapi tantangan global menghadapi kebutuhan ekonomi nasional ini percepatan harus merapatkan barisan," kata Cak Imin.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memastikan partainya akan tetap mendukung Prabowo Subianto, apabila kembali mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.
Hal itu disampaikan saat acara Halalbihalal dan Pengumuman Pengurus DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (20/4). Dia mengatakan, yang terpenting di 2029 adalah menjadikan partainya masuk empat besar.
"Saya juga sampaikan kepada Pak Prabowo, yang penting pak, partai saya besar. Itu yang paling penting, kalau capres silahkan," kata Zulhas.
Namun, urusan cawapres yang akan mendampingi Prabowo, Zulhas memberi syarat harus dibicarakan terlebih dahulu dengan PAN.
"Kalau wapres kita bicara, iya kan. Kita bicara. Jadi lihat kekuataan kita seperti ini yang terlihat," katanya.