Djawanews.com – Laboratorium Subang telah merilis hasil uji lab sampel burung pipit mati berjatuhan dan mati massal di area Balai Kota (Balkot) Cirebon pada 14 September. Hasil menunjukkan negatif (tidak terpapar virus) dari rapid test Avian Influenza dan pengujian PCR untuk flu New Castle (ND).
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) berkoordinasi dengan DKKP Cirebon, Rumah Sakit Hewan Provinsi Jabar dan Balai Kesehatan Hewan dan Kemasvet di Losari Subang untuk memeriksa burung pipit mati massal di Balkot Cirebon.
"Tim dari Subang dan Cirebon langsung turun ke lapangan untuk memeriksa. Informasi yang dikumpulkan burung pipit ditemukan mati jam setengah tujuh di bawah pohon sawo kecil yang menjadi sarang burung pipit," ujar Kepala DKPP Jabar Jafar Ismail dikutip dari detik.com, Kamis, 16 September.
Jafar mengatakan, berdasarkan pantauan, burung pipit yang mati massal berasal dari sarang yang berada di pohon sawo. Sedangkan, burung pipit yang bersarang di sela-sela celah bangunan di balai kota cenderung sehat.
"Sebelumnya memang terjadi hujan dari pagi sampai siang, terjadi kematian pada burung pipit di pohon sawo, tapi tidak terjadi dengan yang di sela-sela bangunan di balai kota (Cirebon)," ucap Jafar.
Setelah hasil lab keluar, untuk sementara disimpulkan kematian massal burung pipit tersebut memang disebabkan oleh cuaca ekstrim.
"Jadi bukan karena Avian Influenza, kemungkinan dari fenomena alam yang ekstrem itu kesimpulan sementara, karena uji bakteriologis masih belum kita terima hasilnya," kata Jafar.