Djawanews.com – Kabar mengenai pernikahan manusia dengan kambing viral di media sosial karena dihadiri oleh ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecamatan Balongpanggang, Ahmad Hishol Muttaqin.
Namun, Ahmad Hishol Muttaqin mengaku bahwa dirinya kena jebakan (Prank) oleh penyelenggara acara. Lalu bagaimana bisa seorang ulama hingga ikut terjebak dalam ritual nyeleneh pernikahan manusia dengan kambing betina itu?
Menurut penuturan Ahmad Hishol Muttaqin awalnya dirinya mendapatkan undangan dari anggota dewan fraksi Nasdem Nurhudi Didin Arianto, yang juga pemilik Pesanggrahan Kramat Ki Ageng desa Jogodalu kecamatan Benjeng Gresik melalui pesan video.
"Saya kapasitasnya undangan, tidak tahu apa-apa maunya tidak datang akan tetapi ada yang jemput, "ujar Hishol yang disampaikan melalui pesan Whatsapp kepada wartawan.
Ketua MUI Balongpanggang yang juga guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Gresik ini merasa hatinya tidak tenang, saat tiba di lokasi acara dan menurut pengakuannya dia ingin segera pulang namun tidak membawa kendaraan sendiri, akhirnya dia bertahan di lokasi acara.
"Andai saat itu saya bawa mobil sendiri saya pulang," keluhnya, Selasa (7/6).
Hishol hadir di lokasi acara pernikahan karena dijemput Abah soleh, pemilik Sera group. Melihat kejadian itu, awalnya dia sudah berusaha mengingatkan Nurhudi Didin Arianto selaku pemilik Pesanggrahan untuk tidak menggunakan simbol-simbol agama, dalam ritual tersebut.
"Jangan pakai simbol-simbol agama atau yang lain nanti berbahaya" terang Hishol.
Namun saat itu Hudi meyakinkan kepada Hishol bahwa kegiatan itu tidak ada hubungannya dengan agama, tapi hanya untuk konten sosial media saja. Masih menurut pengakuan Hishol, setelah dia memberikan saran kepada Hudi lalu dia menepi dari acara dan kumpul bersama undangan yang lain, jarak dari lokasi ritual dengan tamu undangan sekitar 10 meter.
Sementara itu, terkait dengan peristiwa ritual pernikahan manusia dengan kambing betina di desa Jogodalu kecamatan Benjeng yang di dalamnya ada guru MAN 2 Gresik, pihak Kemenag Gresik akan memanggil untuk melakukan klarifikasi.
"Kita sudah melakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan, dan yang bersangkutan merasa dirinya kena prank saat di lokasi, karena sebenarnya dia tidak ingin datang, namun karena ada yang menjemput sehingga dia akhirnya berangkat ke lokasi acara," jelas Kepala Kemenag Gresik, Sahid, pada wartawan Selasa 7/6/.
Kemenag Gresik juga menurunkan tim yang terdiri dari tiga orang, untuk melakukan investigasi terkait dengan ritual yang terjadi di desa jogodalu kecamatan benjeng, Kabupaten Gresik.
Anggota tim tersebut diantaranya Kasi Bimas H. Abdul Ghofar, didampingi H. Zaini Rosyad Kepala KUA Kecamatan Benjeng dan Imam Chanafi Perwakilan Penyuluh Agama Kabupaten Gresik.
Hasil temuan tim investigasi dari Kemenag Gresik diantaranya, tim investigasi dari Kemenag Gresik, ditemui Kasi Kesra Desa Jogodalu, Yai Masruri dan Agung selaku Sekdes Jogodalu di Balai Desa.
Tim investigasi Kemenag Gresik lalu menuju Tempat dilaksanakan Pernikahan Manusia dengan Kambing di Pesanggrahan Keramat Pimpinan Nur Hudi yang merupakan salah satu Anggota DPR Partai Nasdem.
Di lokasi bekas ritual tersebut tim dari Kemenag Gresik bertemu beberapa warga termasuk orang tua pemilik Pesanggrahan bernama Hanafi Al azhar dan istrinya. Dari hasil wawancara lapangan yang dilakukan oleh tim investigasi Kemenag Gresik para undangan menyatakan banyak yang kena prank.
"Para undangan banyak yang mengira sebagai undangan pernikahan normal hingga banyak yang bawa amplop untuk buwuh, sehingga kecelik tidak tahu kalau akan ada pernikahan manusia dengan kambing. Setelah tahu banyak yang balik kanan," jelas Sahid.
Tim investigasi Kemenag juga bertanya kepada orang-orang yang ada di sekeliling Pesanggrahan dan semua menyatakan hanya untuk konten belaka. "Katanya itu hanya untuk viral-viralan, atau Konten Candaan, mengingat mereka punya channel YouTube," ujar Syahid dalam pesan Whatsapp.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.