Dilansir dari blog.netray.id: Muhammad Ainun Nadjib atau yang kerap disapa Cak Nun sedang menjadi perhatian publik. Pemicunya adalah ceramah Cak Nun yang mengibaratkan presiden Joko Widodo sebagai Firaun. Ceramah ini ia sampaikan pada momen pengajian Maiyah di Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, Sabtu 14 Januari 2023 malam.
Cak Nun telah memberikan klarifikasi terkait permasalahan ini. Ia meminta maaf dan mengaku kesambet saat memberikan ceramah. Kesambet dalam KBBI berarti sakit dan mendadak pingsan karena gangguan roh jahat. Namun, dalam konteks pembelaan Cak Nun yang disampaikan di kanal YouTube CakNun.com, kesambet yang dimaksud adalah ketidakmampuan diri untuk mengontrol ucapan yang seharusnya tidak diucapkan.
Klarifikasi tersebut disampaikan melalui kanal YouTube CakNun.com dengan judul “Mbah Nun Kesambet” pada Selasa 17 Januari 2023. Pasca naiknya video klarifikasi tersebut, selain topik Cak Nun yang menjadi populer, intensitas penggunaan kata ‘kesambet’ turut menanjak selama pemantauan.
Netray Media Monitoring memantau kata kunci cak nun dan kesambet untuk melihat bagaimana perbincangan warganet terkait permasalahan ini dengan periode 14-22 Januari 2023 di media sosial Twitter. Berikut hasilnya.
Perbincangan warganet terkait permasalahan ceramah Cak Nun terpantau mulai aktif dua hari setelah acara Maiyah digelar, yaitu pada Senin 16 Januari 2023 dengan kehadiran 4.831 twit yang mengandung kata kunci. Perbincangan pada saat itu masih dikuasai kata kunci cak nun, sedangkan kata kunci kesambet baru mulai ramai digunakan sejak hari Rabu 18 Januari 2023.
Hal tersebut dipicu oleh klarifikasi Cak Nun yang meminta maaf dan mengaku ‘kesambet’ karena mengucapkan hal yang tidak seharusnya diucapkan dalam ceramahnya sehingga menyakiti banyak orang. Perbincangan yang merujuk pada Cak Nun mencapai puncaknya pada 18 Januari 2023 dengan total 18.866 twit. Secara umum intensitas perbincangan terpantau mereda untuk beberapa hari setelahnya. Meskipun terhitung masih cukup tinggi hingga akhir periode pemantauan.
Selama sembilan hari pemantauan, Netray Media Monitoring mendapati 76.618 twit dengan kata kunci telah diunggah warganet. Impresi atas unggahan-unggahan ini terpantau sebesar 38,6 juta kali dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Secara potensial, perbincangan terkait ceramah Cak Nun dapat menjangkau setidaknya hingga 114,3 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Secara garis besar, twit dengan sentimen negatif menguasai perbincangan. Totalnya mencapai angka 50.911 twit. Sedangkan sentimen positif hanya muncul di angka 12.809 twit saja. Sisanya adalah twit dengan sentimen netral. Twit dengan sentimen negatif juga memuncak pada tanggal 18 Januari 2023, bertepatan dengan melonjaknya perbincangan dengan kata kunci kesambet.
Penyerang dan Pembela Cak Nun
Sejumlah akun terpantau mendominasi perbincangan dengan torehan impresi yang tinggi. Menempati posisi pertama adalah akun @ekowboy2 yang mengumpulkan setidaknya 30.328 total impresi. Akun ini membuat serangkaian twit yang sebagian besar membela Cak Nun.
Yang menarik dari narasi yang dibangun @ekowboy2 adalah tak hanya membela Cak Nun, ia juga menyebut para penyerang sosok Cak Nun adalah gerombolan pendukung Ganjar Pranowo. @ekowboy2 melihat bahwa kelompok yang menyerang Cak Nun adalah yang juga terbiasa menghina Anies Baswedan.
Akun @Dennysiregar7 menjadi akun yang meraup impresi kedua terbanyak. Twit dari akun ini tampaknya memiliki visi yang berbeda dengan akun @ekowboy2. @Dennysiregar7 melihat bahwa ceramah Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai Firaun adalah sebuah kesalahan. Sebab bukan porsi Cak Nun untuk berbicara politik.
Unggahan-unggahan dari @Dennysiregar7 inilah yang secara tak langsung melambungkan kesambet sebagai buzzword atau istilah populer dalam konteks yang spesifik di linimasa Twitter. Twit yang ia buat pada tanggal 19 Januari 2023 menjadi twit paling populer. Bukan kebetulan juga apabila twit tersebut membuat perbincangan dengan kata kunci kesambet mencapai puncaknya di tanggal yang sama.
Istilah kesambet lantas menjadi istilah yang cukup populer digunakan netizen selama periode pemantauan. Kata ini paling banyak digunakan bersama firaun, presiden, dan jokowi yang merujuk pada ceramah Cak Nun.
Sebagian besar masih digunakan untuk menyerang Cak Nun di linimasa Twitter. Seperti twit dari akun @AryPrasetyo_85 di bawah ini. Ia menyebut Cak Nun sebagai ‘bapak kesambet nasional’ sambil memintanya untuk menerima tantangan dari akun @03__nakula. Adapun tantangan tersebut adalah membuktikan apakah Jokowi sudah mengatur Pemilu 2024.
Unggahan dengan nada serupa juga ditemukan dari akun @ch_chotimah2. Twit-twit ini membuat akun @03__nakula menjadi sosok yang kerap disebut warganet bersama sejumlah akun dan nama figur lainnya seperti Presiden Joko Widodo dan Anies Baswedan.
Kemunculan nama Anies di sini menarik karena posisinya sama seperti Ganjar Pranowo di depan tadi. Permasalahan penyebutan Joko Widodo sebagai Firaun oleh Cak Nun ternyata merembet ke sosok Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang kemungkinan besar tidak terlibat langsung hanya karena perbincangan ini diisi oleh kelompok-kelompok yang memiliki latar belakang mendukung masing-masing tokoh.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah