Djawanews.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta memecat Zainul Maarif dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU DKI Jakarta. Zainul dipecat karena melakukan pertemuan dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketu) PWNU DKI Jakarta Samsul Ma'arif di kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis kemarin.
Zainul Maarif merupakan salah satu dari lima tokoh muda NU yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan itu menuai polemik di kalangan nahdliyin dan juga masyarakat Indonesia.
"Kami pengurus PWNU dari jajaran syuriah dan tandfidzyah melakukan rapat tadi, memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsaul Masail PWNU DKI Jakarta, termasuk Zainul Maarif yang ikut berangkat langsung ke Israel," ujar Samsul Ma'arif.
Tak hanya Zainul Maarif, PWNU DKI Jakarta juga turut memberhentikan tiga pengurus lainnya dari LBM NU DKI Jakarta, yakni Mukti Ali, Roland Gunawan dan Sapri Saleh. Ketiga orang itu diduga terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim) yang mempunyai komunikasi dengan Israel.
"Jadi empat orang ini diberhentikan dari kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta," tegas Samsul.
Samsul menerangkan, keputusan pemecatan diambil setelah PWNU DKI Jakarta melakukan rapat menindaklanjuti arahan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Arahan ini terkait tindak lanjut polemik pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Hanya saja, kata Samsul, keempatnya tetap mempunyai hak sebagai warga NU. Dia tidak mempermasalahkan, jika keempat orang itu tetap aktif dalam kegiatan NU. Keempatnya hanya dipecat dari kepengurusan PWNU.
"PWNU DKI tidak memberhentikan sebagai warga NU. Tetap mereka adalah warga NU, punya hak dan kewajiban, salah satunya punya hak untuk mengikuti kegiatan. Namun, mereka sudah tidak lagi bagian daripada kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta," pungkas Samsul.
Sebelumnya beredar foto lima tokoh muda NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan itu menuai kecaman publik dan berbuntut permintaan maaf Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Kelima nahdiyin yang bertemu itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun, dan Izza Annafisah Dania. Mereka merupakan pengurus di badan otonom maupun pengurus wilayah NU di tingkat provinsi.