Djawanews.com – Seorang mahasiwa dikabarkan terkena tembak peluru karet di lengan kirinya saat mengikuti unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Mengutip CNN Indonesia, korban diketahui bernama Nur Sya’ban. Dia adalah Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Dia diduga tertembak peluru karet pada Jumat (9/10/2020) ketika unjuk rasa berjung ricuh di depan gedung DPRD Kota Baubau.
Ketua Tim Advokasi kebebasan Berpendapat Masyarakat Kota Baubau Agung Widodo menyampaikan, pada mulanya unjuk rasa berjalngsung damai.
Akan tetapi, Agung menduga ada penyusup yang masuk ke dalam barisan massa aksi sehingga unjuk rasa berujung ricuh.
Aparat kepolisian yang betugas mengamankan jalannya demo, kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran.
Ketika korban mundur, korban merasakan sakit di lengan bagian kiri.
“Ternyata korban sudah kena (peluru) bagian lengan kiri berbentuk bulatan,” ujar Agung kepada CNN Indonesia, Kamis (5/10/2020).
Dia menyampaikan, berdasarkan pemeriksaan medis, kedalaman luka korban sekitar 0,5 cm dan diamternya 0,1 cm. dia menduga korban terkena tembakan peluru karet milik aparat kepolisian.
“Dugaannya seperti itu, akan tetapi dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan), saat diperiksa masih menyebut (pelaku) belum diketahui, oleh karena itu kami masih menunggu tindakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam hal penyelidikan,” papar Agung.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.