Djawanews.com – Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akan memberlakukan sistem pembayaran tanpa awak (manless) yakni pengunjung bertransaksi secara mandiri. Pengunjung bisa melakukan pembayaran secara non tunai (cashless) dengan kartu uang elektronik.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan di mengatakan metode ini mulai berlaku penuh pada 1 Desember 2023, sementara mulai hari ini sudah dilakukan proses sosialisasi dengan metode campuran.
“Terhitung mulai Jumat, 1 Desember 2023 PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai memberlakukan pembayaran parkir secara non tunai menggunakan kartu uang elektronik dengan basis manless atau tanpa awak, yang memungkinkan pengguna jasa bertransaksi secara mandiri,” kata Handy.
Langkah ini diambil pihak bandara untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan transaksi nontunai serta untuk mempercepat perkembangan digitalisasi di bandara.
Selama ini terhitung sejak 2021, bandara internasional yang mengangkut jutaan pengguna dari berbagai negara itu menerapkan sistem pembayaran parkir manual, di mana ketika kendaraan masuk mereka mengambil karcis dan saat keluar menunjukkan karcis lalu membayar ke petugas di loket.
Saat sistem pembayaran parkir tanpa awak diberlakukan, mereka hanya perlu menempelkan kartu elektronik dan tidak lagi menerima karcis, sehingga selain upaya digitalisasi juga mendorong pengurangan penggunaan kertas agar ramah lingkungan.
Handy melihat selama ini sistem pembayaran manual memerlukan waktu transaksi lebih lama, sehingga kerap terjadi antrean pada pintu keluar, sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam sehari dapat melayani puluhan ribu penumpang.
“Penerapan pembayaran secara manless atau tanpa awak ini diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Untuk mendukung hal tersebut, kami mengimbau pengguna jasa dapat memastikan saldo pada kartu elektroniknya cukup untuk melakukan transaksi,” ujarnya.
Kartu uang elektronik yang berlaku di bandara adalah e-Money Bank Mandiri, Brizzi dari Bank BRI, Tap Cash dari BNI, dan Flazz dari BCA, di mana kartu tersebut dapat dibeli dan diisi ulang saldonya di minimarket, kantor bank terkait, dan di petugas bandara langsung saat tiba.
Pada tahap awal Desember nanti, Handy menyebut sistem ini hanya berlaku bagi kendaraan dengan roda lebih dari dua, sementara untuk roda dua masih dengan sistem tunai dan cashless dibantu karcis dan petugas di loket parkir.
Dijelaskan secara teknis, proses kendaraan roda empat atau lebih saat masuk ke Bandara I Gusti Ngurah Rai pertama dengan menempelkan kartu elektronik (tap in) dan secara otomatis palang pintu akan terbuka.
Kemudian saat kendaraan keluar, siapkan kartu elektronik yang sama seperti yang digunakan saat proses masuk agar terbaca pada sistem, tentunya berisi saldo yang cukup.
Jika terjadi kendala, pihak bandara telah menyiapkan petugas di ruang kontrol, dan untuk mengurangi itu sejak hari ini sosialisasi dengan metode campuran telah berlangsung.
“Kami berharap dengan waktu sosialisasi yang cukup, saat beroperasi penuh manless nanti seluruh pengguna jasa sudah dapat melaksanakan proses masuk dan keluar kendaraan dengan kartu uang elektronik dan tidak mengalami kendala saat melakukan transaksi parkir,” kata Handy.