Kekuatan PLTA Sengguruh mulai menurun. Kapasitas listrik yang dihasilkan PLTA ini tidak seperti dulu. PLTA ini sempat memasok kebutuhan listrik untuk wilayah Jawa dan Bali.
PLTA Sengguruh merupakan salah satu PLTA yang dimiliki Jawa Timur, tepatnya berada di desa Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sekitar 27 Km ke arah selatan dari pusat kota Malang. PLTA ini jadi satu dengan Bendungan Sengguruh. Lokasi Bendungan sendiri berada di bagian hilir pertemuan Kali Brantas dan Kali Lesti, juga berada di ujung daerah genangan Waduk Sutami (Karangkates).
Kinerja PLTA Sengguruh tak optimal saat musim kemarau
Bendungan Sengguruh mulai dibangun pada tahun 1982, dan berhasil diselesaikan sekitar 7 tahun setelahnya, yakni pada tahun 1989. Saat bendungan selesai dibangun, PLTA Sengguruh langsung beroprasi. Saat itu Presiden Suharto ikut meresmikan PLTA Sengguruh.
PLTA ini memiliki 2 unit pembangkit, masing-masing sebesar 14,5 MW. Sedangkan produksi listrik tahunan PLTA Sengguruh sebesar 91,02 x 106 kWh. PLTA Sengguruh berada dalam pengawasan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta 1. Namun untuk pengelola aliran listrik PLTA Sengguruh dilakukan oleh petugas PLN.
Dibangunnya Bendungan Sengguruh dimaksudkan sebagai penahan sedimen yang masuk ke Bendungan Karangkates. Bendungan Karangkates lebih besar daripada Bendungan Sengguruh. Bisa dikatakan, Bendungan Sengguruh masih berada dalam satu jalur dengan Bendungan Karangkates. Meski berada dalam satu jalur, pintu masuk kedua bendungan tetap berbeda.
Luas genangan Waduk Sengguruh mencapai 2370 km2, sedangkan total volume tampungan Waduk Sengguruh sebanyak 21.500.000 m3. Di awal bekerja, PLTA Sengguruh mampu menghasilkandaya listrik sebesar 29 MW. Namun jumlah listrik tersebut saat ini mulai berkurang. Ada berbagai faktor yang membuat PLTA Sengguruh tak beroprasi secara maksimal.
Salah satu masalah yang membuat kinerja PLTA Sengguruh menurun adalah karena adanya pertambahan populasi dan aktivitas manusia. Hal tersebut mengakibatkan perubahan tata guna lahan pada DAS Lesti dan DAS Amprong. Selain itu, ada pula perbedaan debit air saat musim penghujan dan musim kemarau. Di musim kemarau, daya listrik yang dihasilkan PLTA Sengguruh bisa turun lebih dari 50%, dari 29 MW menjadi 12,5 MW.
Selain itu, kondisi Bendungan Sengguruh diperburuk dengan adanya sedimentasi yang cukup tebal. Sedimentasi berimbas pada menurunnya kapasitas waduk. Jika kapasitas waduk tidak optimal, maka pengoperasian PLTA juga jadi terhambat saat kemarau.
Malasah lain yang membuat PLTA Sengguruh terhambat adalah karena banyaknya sampah di sekitar Waduk Sengguruh. Sampah yang masuk ke waduk diperkirakan mencapai 30 meter kubik/ hari pada saat kemarau. Sedangkan pada musim hujan bisa mencapai 200 meter. Data ini diperoleh dari Jurnal Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Vol. 10, 2017.