Djawanews.com – Majalah satir yang berbasis di Prancis, Charlie Hebdo, menerbitkan edisi khusus yang memuat kartun Nabi Muhammad, Rabu (2/9/2020). Mereka memuat 12 kartun Nabi di halaman depan.
12 kartun Nabi sebelumnya diterbitkan oleh sebuah media harian Denmark tahun 2005, lalu dicetak ulang oleh majalah Prancis ini.
Dalam gambar tersebut, salah satu kartun menampilkan Nabi tengah mengenakan sebuah bom. Sedangkan judul utama yang dipasang berbunyi "Tout ca pour ca" (Semua itu untuk ini). Selain itu majalah juga menampilkan wawancara dengan anggota keluarga korban serangan yang mengatasnamakan islam di kantor tersebut.
Dilansir di RT, Rabu, edisi khusus akan memuat berbagai konten dan artikel yang memuat sikap masyarakat terhadap kebebasan berekspresi. Mereka juga akan mencetak ulang kartun bertema islam, termasuk menampilkan nabi Muhammad.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar mengecam penerbitan kartun yang dilakukan Charlie Hebdo. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan majalah Charlie Hebdo adalah tindakan tak bertanggung jawab dan melukai perasaan jutaan umat islam di seluruh dunia.
"Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab, provokati dan telah melukai ratusan juta umat Muslim di dunia," katanya dalam konferensi pers online, Jumat (4/9).
Menlu menilai bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan demokrasi dan berpotensi memunculkan perpecahan antar umat beragama.
"Bertentangan dengan prinsip dan nilai demokrasi dan berpotensi menyebabkan perpecahan antar umat beragama di tengah dunia memerlukan persatuan untuk menanggulangi pandemi Covid-19," kata Retno.
Untuk memantau perkembangan kasus pemuatan kartun Nabi Muhammad dan berita terkini, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti Djawanews melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.