Djawanews.com – Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan soal duduk harga vaksin merah putih yang dibuat pemerintah. Vaksin Covid-19 itu dibuat dengan tujuan agar harganya dapat diatur dan diseragamkan pemerintah Indonesia.
"Harga itu dinamikanya tinggi, tergantung masing-masing penjual, yang tetapkan bukan saya, tapi penjualnya. Karena itu vaksin merah putih harus kita buat supaya kalau negara lain mau beli vaksin kita tetapkan harganya," kata Erick dikutip dari HarianJogja.
"Jadi kalau ditanya vaksin kenapa ada yang 5 dolar, 8 dolar, 20 dolar. Kalau dibilang karena kualitas? Tidak juga, karena semuanya bagus, sudah uji klinis ketiga," lanjutnya menambahkan.
"Lalu, apakah ketika vaksin yang menjadi bantuan pemerintah yang murah? Ya enggak juga. Negara hadir untuk rakyat. Pemerintah akan menggratiskan untuk yang memerlukan termasuk dokter dan perawat berdasarkan data," terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu.
Untuk vaksin mandiri, Erick Thohir mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan para pengusaha agar turut membantu menjaga keuangan negara.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.