Djawanews.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan dampak positif dan negatif fenomena La Nina di Kabupaten Gunungkidul, Daerah istimewa Yogyakarta.
Dwikorita mengatakan, fenomena La Nina dapat meningkatkan curah hujan sebesar 10-30 dengan penambahan curah hujan antara 50 sampai 120 mm per bulannya di Gunungkidul.
Dampak positif yang bisa dirasakan bagi penduduk di wilayah tersebut adalah daerah kering bisa mendapatkan pasokan air, karena intensitas hujan meningkat.
Situasi ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pertanian seperti di Ngalang, Gedangsari dibangun dam parit.
Selain digunakan untuk memanen air hujan, dam parit juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi potensi banjir.
Adapun dampak negatif dari fenomena La Nina adalah potensi longsor, dan banjir karena curah hujan tinggi.
Kendati demikian, mantan rektor UGM ini menyebut, bencana alam tanah longsor bisa diantisipasi dengan membuat drainase yang bagus di lereng perbukitan agar air tidak menumpuk.
Selain itu, menanam pohon akar wangi juga bisa dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap bencana tanah longsor.
“Nomor satu mengatur tata air, jangan sampai air hujan yang meresap di dalam tersumbat, jadi perlu adanya drainase suling-suling itu jangan melakukan pembebanan lereng berlebih atau memotong lereng,” ucap Dwikorita Karnawati di sela Focus Group Discussion tentang kegiatan Sekolah Lapangan Iklim Operasional di Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, Selasa (3/11/2020).
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.