Djawanews.com – Di masa pendemi covid-19 yang belum berakhir ini Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul berupaya agar kegiatan kesenian bisa digelar lagi. Gelaran kesenian tersebut nantinya tetap berdasarkan pada protokol kesehatan yang ketat.
Menurut Agus Kamtono, Kepala Disbud Gunungkidul, upaya mengadakan pagelaran seni tersebut sebagai sikap atas keluhan para pelaku seni yang tak bisa mengadakan pagelaran seni selama pandemi covid-19.
“Selama pandemi, seluruh kegiatan yang melibatkan massa dihentikan, termasuk kesenian. Praktis para pelaku seni jadi tidak ada penghasilan sama sekali,” ungkap, Selasa (21/07/2020).
Saat ini, jelas Agus, pihaknya sudah menyiapkan prosedur operasional standar (POS) jika pentas seni nantinya bisa diadakan lagi. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan mencari lokasi yang tepat untuk mengadakan gelaran seni. Mereka berupaya mencari tempat yang cukup luas agar penonton bisa menjaga jarak. Selain itu, jumlah penonton dan penampil juga dibatasi.
“Misalnya untuk pentas wayang, penampil yang biasanya mencapai 20 orang, akan dibatasi jadi 10 orang. Begitu juga ketoprak, yang biasanya ada 20-an pemain dibatasi jadi 6 orang,” jelasnya.
Di samping itu, tambah Agus, protokol kesehatan yang lain juga diterapkan, seperti suhu tubuh, masker, dan hingga cuci tangan. Dia juga menjelaskan bahwa sebelumnya dilakukan pengalihan pentas seni, yaitu secara virtual.
“Beberapa waktu lalu kami sudah mencoba menggelar pentas tari secara virtual, yang digelar di Bangsal Sewokoprojo,” tambah Kepala Disbud Gunungkidul.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.