Djawanews.com – Lantaran pembangunan Tol Jogja-Bawen akan segera dilakukan, maka banyak desa dan kecamatan di Yogyakarta, khususnya Sleman akan terdampak. Apakah rumah kalian juga?
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno, menyatakan jika akan ada sosialisasi yang melibatkan pemilik lahan terdampak atau pihak yang diberi kuasa. Diketahui, sedikitnya 915 bidang lahan akan tergusur proyek ini.
“Kami akan mengadakan sosialisasi itu di desa sesuai jadwal, baru pekan ketiga Juli. Besok ketika sosialisasi kami melibatkan pemilik lahan atau yang diberi kuasa, para warga terdampak,” kata Krido dilansir dari Harian Jogja, Jumat (10/7).
Krido yang juga menjabat Sekretaris Tim Persiapan Tol Trase Jogja-Bawen tersebut, menyatakan jika pihaknya akan mengidentifikasi apakah ada objek tertentu yang dilewati trase tol tersebut, mulai dari rumah ibadah dan lembaga pendidikan.
“Kalau ada rumah ibadah atau sekolah yang dilewati tol, kami harus melihat kondisi di lapangan ketika sosialisasi. Termasuk apakah terkena halamannya saja atau bangunannya,” terang Krido.
Data Dispertaru DIY, jalan Tol Jogja-Bawen akan melewati setidaknya tujuh desa di tiga kecamatan di Sleman, yakni Tempel, Seyegan, dan Mlati. Setidaknya ada 915 bidang lahan yang tergusur proyek ini.
Kemudian di Kecamatan Tempel, tol akan melewati Desa Banyurejo (166 bidang lahan), Tambakrejo (88 bidang), dan Sumberrejo (12 bidang). Di Kecamatan Seyegan, Tol Jogja-Bawen akan melintasi Desa Margokaton (190 bidang), Margodadi (76 bidang) dan Margomulyo (106 bidang).
Terakhir di Kecamatan Mlati, jalur tol hanya melewati Desa Tirtoadi (277 bidang). Simak kabar terkini terkait pembangunan Tol Jogja-Bawen hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.