Djawanews.com – Anjloknya harga sayur mayur jenis kubis hingga Rp 500 rupiah per kilogram membuat para petani sayuran di Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah membuang hasil panen.
Tak hanya itu, para petani juga membiarkan kubis membusuk di lahan pertanian karena kecewa dengan jatuhnya harga sayuran tersebut.
Melansir Inews, di lahan pertanian sayur yang terletak di Desa Deles, ratusan kubis tak dipaneh. Bahkan kubis itu dibuang dan sengaja dibiarkan membusuk.
Selain mengeluhkan harga kubis yang jatuh ke level Rp 500 rupiah per kilogram, Petani juga dibuat jengkel dengan penurunan jumlah pembeli di pasar.
“Sekarang Rp 500 per kilo. Padahal dulu bisa sampai Rp 2.000,” ujar petani kubis Tohirin, Rabu (16/9/2020).
Dia menyampaikan, dengan harga jual Rp 500, petani mengalami kerugian yang cukup besar. pasalnya, harga tersebut tidak dapat menutupi biaya produksi seperti membeli bibit, pupuk, perawatan, hingga sewa.
Anjloknya harga kubis sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
“Modal gak balik, rugi tenaga. Paling ini kubis juga dimakan sendiri, sisanya ya dibuang-buang,” ucap Tohirin.
Untuk mendapatkan ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan macanegara terkini, kunjungi rubrik Berita Hari Ini di Djawanews.