Djawanews.com – Seorang Bayi yang baru berusia delapan hari di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah meninggal dunia setelah tertular virus corona (Covid-19).
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kudus, Andini Aridewi.
“Informasi sementara meninggalnya memang karena Covid-19. Untuk memastikannya kami masih menunggu audit kematian dari pihak rumah sakit,” ujar Andini, Senin (3/8/2020).
Dia mengatakan, berdasarkan hasil rekam medis, bayi tersebut tidak memiliki komorbid alias penyakit penyerta.
Sedangkan sang ibu, hasil swab tes menunjukkan positif terjangkit virus corona SARS-CoV-2.
Untuk kondisi dari kedua orang tua bayi, diungkapkan Andini berada dalam kondisi baik.
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut berasal dari Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kudus. Dia dirawat di RSUD Loekmono Hadi pada 24 Juli 2020.
Sementara itu, sampai saat ini sudah ada 15 anak yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk di antaranya bayi di bawah lima tahun dan anak-anak dengan rentang usia antara 5-11 tahun.
Andini meminta kepada orang tua yang memiliki anak agar waspada terhadap penularan Covid-19 sebab usia kanak-kanak (15-11 tahun) masih sangat rentan tertular.
Pada usia kanak-kanak, sistem imun atau daya tahan tubuhnya masih belum bagus untuk melawan virus corona. Karenanya, setiap orang tua harus memastikan anak-anaknya aman dari penularan virus.
Andini menegaskan, penerapan protokol kesehatan juga jangan diabaikan, khususnya saat keluar rumah. Untuk menghindari penularan Covid-19, masyarakat dihimbau untuk tetap mengenakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik dengan orang lain serta menghindari kerumunan.