Djawanews.com – Ramainya kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro selama libur panjang akhir pekan lalu mendapat sorotan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X.
Sultan HB X menilai perlu ada konsistensi dalam menghadapi lonjakan wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut, sebab saat ini masih dalam masa pandemi virus corona atau Covid-19.
“Yang penting betul-betul (protokol kesehata Covid-19), UPT malioboro harus konsisten kalau memang dilakukan pendataan ya harus didata jangan ditinggal,” ujar Sultan HB X di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (17/8/2020).
Sultan HB X menuturkan, seharusnya Malioboro dibagi dalam beberapa zona dan setiap zona maksimal berisi 500 wisatawan.
“Jangan ditinggal sehingga penuh, mestinya dibatasi 500, 500 (per zona), yang jaga juga tidak ada tadi malam jadi tidak konsisten,” tegas Sultan HB X.
Sementara itu, Kepala UPT Maliboro, Ekawanto menyampaikan, pada Sabtu (15/8/2020) malam, kunjungan wisatawan meningkat sejak pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Hal tersebut tampak dari lokasi parkir Abu Bakar Ali yang penuh.
“Untuk itu kami meminta bentuan kepada Satpol PP dan Dishub untuk membantu kami, petugas Jogoboro jumlah 36 bertahan di titik zona. Satpol PP dan Dishub bertugas untuk mengarahkan pengunjung, karena kami tidak bisa mobile,” terang Ekawanto.
Sedangkan petugas Jogoboro sendiri bertugas di area-area untuk memeriksa suhu badan wisatawan Malioboro, dan juga mengarahkan pengunjung agar melakukan scan QR Code yang bertujuan untuk mendata wisatawan.
“Kalau ada yang bilang Jogoboro tidak ada yang mengatur, memang kami kehabisan personel,” ungkap Ekawanto.
“Kadang kami disebut tidak konsisten, namun apa boleh buat saat kondisi ramai kita tidak bisa membantu menyeberangkan misalnya, karena memang ramai sekali,” tambah Ekawanto.
Ekawanto memprediksi, selama libur akhir pekan kemarin, ada sekitar 2.500 wisatawan yang masuk ke Malioboro. Sebagian besar dari wisatawan tersebut berasal dari luar Provinsi DIY.