Djawanews.com – Pakar Epidemiologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria menilai jenazah pasien Covid-19 tidak perlu dibakar.
Bayu menyebut, berdasarkan pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan kesehan lainnya juga menyebutkan jenazah tidak harus dibakar.
“Cukup dibungkus dengan baik sesuai protokol kesehatan dan dimakamkan sesuai protokol kesehatan maka sudah cukup sekali,” ujar Bayu, melansir Kompas, Minggu (26/7/2020).
Dia menjelaskan, virus corona SARS-Cov-2 yang ada dalam jenazah, akan musnah dengan sendirinya saat jenazah tersebut dikuburkan.
Pasalnya, virus corona tak bisa lagi berkembang karena taka da sel inang yang dihinggapi.
“Virusnya akan mati jika lama tidak masuk ke inang yang baru,” terang Bayu.
Soal semakin bertambahnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, Bayu menilai karena banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
Selain itu, pertambahan jumlah kasus positif juga dikarenakan semakin masifnya tes Covid-19 yang dilakukan.
“Saya rasa banyak yang melanggar dan diiringi agak membaik kemampuan testing negara kita, akan tetapi masih belum maksimal sehingga tetap ada kasus-kasus yang tidak terdeteksi,” ujar Bayu.
Mengenai vaksin dari China, Bayu belum bisa berkomentar lebih banyak. Pasalnya, hasil uji klinis fase 1 dan 2 di China belum diterbitkan.
“Untuk lebih pastinya makanya dilakukan uji fase 3 terutama di Indonesia dengan harapan bisa terlihat apakah ada efek samping, dan bagaimana hasil efikasi vaksinnya di Indonesia,” ucapnya.